Bergejala PMK, DKPP Kota Bogor Lakukan Pengawasan Intensif di Peternakan Sapi Kebon Pedes
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ditemukannya gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di peternakan sapi perah Kebon Pedes Dinas Ketahanan Pagan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor akan melakukan pengawasan intensif.
Dalam pengawasan itu, DKPP Kota Bogor bekerjasama dengan perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk memastikan sapi perah di Kebon Pedes tersebut apakah tertular PMK atau tidak.
“Tim kami (DKPP) mememukan ada gejala PMK, insya allah kami sudah datang kesana memberikan arahan-arahan, diantaranya membatasi keluar masuk orang dan memberikan vitamin herbal, apalagi ini sapi perah kalau tertular cukup parah dampaknya,” ucap Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana, Jumat (10/6/2022).
Selain melakukan pengawasa, kata Anas, pihaknya juga akan melakukan tes PCR kepada sapi yang bergejala PMK. Jika sapi tersebut suspek PMK, pihaknya akan mendatangkan dokter hewan untuk melakukan perawatan secara intensif.
Anas mengatakan, ada 30 ekor sapi yang bergejala PMK, namun saat ini pihaknya sedang menunggu hasil laboratorium apakah positif PMK atau tidaknya.
“Kalau pemeriksaan klinis sudah dan kalau lab kan harus menunggu, mudah-mudahan hari senin depan sudah ada keputusan,” katanya.
“Yang terpenting bukan positif atau negatifnya, tapi perawatannya, saya yakin peternak disana sudah paham betul bagaimana cara merawat sapi tersebut,” tambahnya.
Anas memastikan bahwa untuk susu sapi aman untuk dikonsumsi, karena tidak terpengaruh PMK, asalkan susu tersebut dimasak lebih dari 5 menit.
“Penjualan diperbolehkan, daging dan susu hewan yang terkena aman untuk dikonsumsi, pada bagian kepala, kaki dan jeroan tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi,” pungkasnya. [] Ricky
