Pendidikan

Kak Seto : Creativity Quotient (CQ) Lebih Penting daripada IQ

BOGOR-KITA.com – Psikolog Nasional Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto bertandang ke Gedung Kemuning Gading, Kota Bogor Selasa (11/10/2016). Kunjungannya kali ini merupakan bagian dari rangkaian road show Parents Gathering with Kak Seto bekerja sama dengan Jawa Pos. Di dalam gedung hadir ribuan peserta yang terdiri dari guru PAUD, TK dan guru SD se-Kota Bogor yang antusias dengan kehadiran dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tersebut.
Sebelum Kak Seto naik panggung, ditampilkan terlebih dahulu video tentang berita kekerasaan seksual terhadap anak. Tidak sampai lima menit setelah video selesai diputar, Kak Seto memaparkan seminarnya dengan menggunakan media persentasi power point yang menampilkan gambar kartun.
Melalui gambar, Kak Seto menjelaskan tentang bagaimana orangtua atau guru harus mengajarkan anak untuk percaya pada perasaanya. Tidak membiarkan anak memakai pakaian minim, menutup kamar, menahan pandangan dan menjaga kemaluannya.
“Ajari anak juga untuk jujur dan terbuka kepada orangtua. Saat ada yang mengajak pergi dari orang yang tidak dikenal, ajarkan berkata tidak,” ujar bapak kelahiran Klaten ini.
Masih menggunakan media visual, Kak Seto memberi pemahaman ke seluruh audiensi yang hampir semuanya merupakan orangtua yakni pada dasarnya semua anak merupakan anak yang cerdas pada bidangnya masing-masing. Berilah hak bermain bagi anak-anak jangan sampai anak malah menganggap sekolah seperti penjara dan berakibat pada anak fobia sekolah.
“Menciptakan sekolah ramah anak karena dengan sistem pendidikan yang tepat dapat mengembangkan karakter anak,” kata Kak Seto.
Menurut Kak Seto, belajar efektif adalah belajar dalam suasana gembira. Orangtua ataupun guru bisa mengajarkan anak lewat lagu sederhana ciptaan sendiri. Seperti jika anak sulit memahami pelajaran matematika diajarkan dengan cara kreatif lewat gambar dan bentuk. Bukan malah membentak anak apalagi sampai memukul karena itu sudah bagian dari kekerasan pada anak.
“Hukuman bagi yang melakukan kekerasan pada anak kurungan penjaranya 3 tahun 6 bulan,” terang dia.
Dalam pemaparannya, Kak Seto juga mengajak orangtua bernyanyi dan meregangkan badan dengan sedikit senam ringan. Dari sini Alumni Universitas Indonesia ini mengajak orangtua untuk menyadari bahwa dunia anak merupakan dunia bermain dan mereka merupakan peniru terbaik. Saat ini Intelligence Quotient (IQ) bukan segalanya, melainkan Creativity Quotient (CQ).
“Kunci sukses menghadapi anak juga dengan pengajaran yang kreatif karena anak ibarat bunga yang beragam mereka unik dan otentik serta orangtua harus jadi idola bagi putra-putrinya,” imbuh Kak Seto.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pembangunan yang dilakukan Pemerintah selama ini semata-mata untuk membangun keluarga yang sejahtera karena surga dunia berawal dari keluarga. Seperti pembangunan sebuah taman yang diperuntukan bagi keluarga Kota Bogor untuk bermain dan menghabiskan waktunya bersama anak.
“Banyaknya angka perceraian di Kota Bogor juga salah satu penyebabnya karena kurangnya quality time bersama keluarga. Maka orangtua jangan pernah bosan untuk intropeksi dan evaluasi diri sendiri juga anak-anaknya,” pungkas Bima [] Admin

Baca juga  Tingkatkan Minat Baca, SDN Sukadamai 3 Kunjungi Perpustakaan Daerah
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top