Kota Bogor

Lantik 29 Kepala Sekolah Tingkat SD dan SMP, Ini Pesan Bima Arya

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melantik sembilan pejabat Fungsional dan 29 kepala sekolah ditingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SD Negeri Otista, Jalan Otista, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (6/9/2022).

Dalam kesempatan itu, Bima Arya berpesan kepada kepala sekolah agar bergerak cepat menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada di sekolah, apabila ada yang perlu perbaikan pada bagian bangunan sekolah segera laporkan untuk ditindaklanjuti.

“Saya melantik saudara dan saudari pejabat fungsional, dapat melaksanakan sesuai tanggung jawabnya. Karena ini ditempat pelantikan, gedung pendidikan dekat Istana Bogor tapi ambruk, kita minta kepala sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) memprioritaskan kelaikan sarpras pendidikan, laporkan agar bisa dianggarkan. Untuk memastikan jangan ada tertunda, sehingga ada korban jiwa,” ucap Bima kepada wartawan.

Baca juga  PDAM Kota Bogor Tuan Rumah Tanam Pohon

Bima mengaku, pihaknya sudah menganggarkan Rp3,5 miliar untuk renovasi sekolah termasuk tiga ruang baru di SD Negeri Otista ini. Selain itu, tahun depan pihaknya akan menganggarkan Rp67 miliar untuk pendidikan.

“Karena pendidikan saya bisa jadi wali kota, Kadisdik pak Hanafi bisa jadi karena pendidikan. Karena itu penting sekali pendidikan. Ini dilakukan untuk keselamatan dan kenyamanan anak didik kita. Saya tidak mau lagi ada laporan ruang sekolah runtuh. Saya meminta betul kepala sekolah tidak saja mengejar kompetensi, tapi juga bisa menjaga dan mendidik anak agar menjadi generasi pancasilais,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Bima, dunia pendidikan bisa menciptakan generasi yang tidak bisa dijebak aliran sesat dan tidak jadi intrik untuk kepentingan politik.

“Bimbing mereka menjadi anak yang religius, nasional dan cinta bangsa dan negara,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menuturkan, pelantikan yang dilakukan di SDN Otista ini menunjukan bahwa beberapa Sarana dan Prasarana (Sarpras) sekolah perlu perhatian khusus, sebab di sekolah ini beberapa waktu lalu mengalami kerusakan atau runtuh.

Baca juga  Perkuat Toleransi, Komnas HAM Ajak Bima Arya Hadiri WHRCF di Gwangju

Hanafi mengaku, pihaknya secara teknis sudah membuat aplikasi singgasana. Aplikasi ini bisa dilakukan kepala sekolah untuk mengentri kebutuhan-kebutuhan Sarpras yang dibutuhkan baik perbaikan ringan, sedang maupun berat. Sehingga menjadi rencana kerja untuk perbaikan selanjutnya.

“Kedua, terkait dengan pemahaman, sekolah di Kota Bogor ini heterogen, tidak menutup kemungkinan sekolah itu berbagai macam ragam dari berbagai macam daerah, kami tanamkan kepada mereka tidak ada perbedaan suku tapi ini adalah NKRI. Berikan pemahaman yang utuh kepada anak kita, karena saat ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh anak-anak terkait denganedia sosial (medsos), ada ajaran yang tidak baik untuk pembinaan anak, sehingga perlu penanaman yang khusus di sekolah,” tegasnya.

Baca juga  Camat Bogor Barat Paparkan Program Kerja Saat Rakorwil

Terkait pelantikan Kepala Sekolah, kata Hanafi, di tingkat SMP ada 8 kepala sekolah yang dilantik, sedangkan di tingkat SD ada 21kepala sekolah.

“Yang pensiun sebenarnya tidak segitu, di SD yang kosong ada14, tapi karena yang 14 ada sekolah kecil dan sekolah besar bagi calon kepala sekolah yang baru ditempatkan disekolah yang relatif siswanya sedikit. Sehingga terjadi perputaran, begitu juga di SMP ada 2 yang kosong diputar menjadi 8.

Dengan adanya pelantikan kepala sekolah ini, Hanafi berharap pendidikan di Kota Bogor bisa meningkat.

“Harapan kami tingkat pendidikan di Kota Bogor bisa meningkat, saya berikan kepercayaan kepada kepala sekolah dan guru untuk berinovasi supaya ada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Bogor,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top