2 Santri Asal Parung Ikut Kejurnas Pencak Silat Piala Iriana Jokowi
BOGOR-KITA.com, PARUNG – Dua santri atlet pencak silat asal Parung, Kabupaten Bogor ikut dalam Kejurnas Pencak Silat Kartini Cup 2 memperebutkan Piala Ibu Negara Iriana Joko Widodo, di Hotel Horison, Green Forest Bogor, 9 – 11 April 2021.
Kedua santri tersebut adalah Attar (15 tahun) dan Sulthan (14 tahun). Keduanya adalah kakak beradik, warga Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Keduanya saat ini tercatat sebagai santri penghafal Qur’an termuda di Kampus WHQ, Yogyakarta. Keduanya juga tercatat sebagai pelajar berprestasi di bidang olahraga pencak silat dan renang, dan beberapa kali mengikuti kejuaraan pencak silat pelajar tingkat daerah maupun nasional.
Kedua santri tersebut mendapat perhatian dari Presiden Persaudaraan Indonesia Maroko, Teguh Santosa, MA.
Keduanya sempat diundang hadir di Kantor Persaudaraan Indonesia Maroko, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan selama 60 menit itu, Teguh mengatakan, mendukung prestasi Attar dan Sulthan.
“Prestasinya cukup bagus. Atlet beladiri, atlet renang, hafidz Qur’an, itu prestasi yang bagus dan membanggakan Indonesia. Banyak negara yang memberikan beasiswa prestasi bagi pelajar Indonesia yang berprestasi. Insya Allah kami akan dukung dan bantu,” jelas Teguh, yang juga CEO Kantor Berita Politik RMOL.id.
“Saya sangat bahagia dengan pertemuan ini. Saya berterima kasih pada guru saya, Ustadz Mustaqim hafidzahullah, Syekh Muhammad Darqawi Al Jazairiy hafidzahullah, dan Bapak Teguh Santosa, terlebih kedua orangtua saya. Berbicara dengan Pak Teguh, wawasan saya bertambah luas. Saya jadi bisa mengetahui sejarah negara lain,” jelas Attar, yang berharap bisa mendapat beasiswa kuliah di Universitas Islam Madinah dan STDI Imam Syafi’i Jember melalui prestasi pencak silat.
Kakak kandungnya, Izrail Sulthan mengaku sejak kecil menyukai pencak silat. Ia mengaku mendedikasikan kejuaraan ini untuk almamater WHQ Yogyakarta dan kedua orangtua nya.
“Saya senang menjadi penghafal Qur’an tapi juga bisa jadi atlet pencak silat. Mudah-mudahan saya bisa diundang ikut kejuaraan pencak silat internasional antar negara. Saya mau bilang, santri penghafal Qur’an juga bisa jadi atlet pencak silat dunia,” jelas peraih medali emas pada Kejurda Jabar Walet Puti Cup 2021 yang memiliki cita cita menjadi dokter hafidz Qur’an ini.
Dalam pertemuan tersebut, Teguh banyak memberi wawasan tentang negara-negara Timur Tengah dan Asia secara geo politik.
Penulis buku ‘Di Tepi Amudarya’ ini juga berkesempatan menandatangani dan membagikan buku karyanya sekaligus memaparkan tentang perjalanan menjalin hubungan komunikasi antar negara dan antar pelajar-pelajar dunia.
“Setiap tahun, Maroko memberikan beasiswa untuk pelajar Indonesia yang berprestasi untuk bisa sekolah di sana. Kuncinya, adab akhlak yang baik dan berprestasi,” jelas pria yang beberapa kali menjadi pembicara perwakilan Indonesia untuk PBB dan sedang menyelesaikan gelar doktornya. [] Fahry