BOGOR-KITA.com – Kehadiran wifi gratis disambut antusias oleh warga Desa Sirnarasa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Salah seorang warga, Gelang (45) menuturkan, dengan adanya akses internet di desanya akan memudahkan warga memasarkan produk khas dan bisa mengenalkan secara luas seni budaya yang tidak dimiliki desa lain.
“Harapan saya desa kami jadi lebih maju dan sukses, mudah-mudahan pendapatan kita jadi meningkat, warga juga jadi pintar,” ungkapnya saat menyaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo, secara simbolis meluncurkan program desa digital di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Minggu (14/4/2019).
Desa Digital merupakan konsep yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat untuk memperkecil kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Ke-600 desa berkembang dan tertinggal penerima wifi gratis ini tersebar di 27 kabupaten/kota. Desa-desa beruntung ini merupakan usulan warga Jabar yang disampaikan langsung ke media sosial Gubernur.
Melalui sistem Jabar Digital Service yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika, usulan warga kemudian disaring dengan mengintegrasikan data yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan, dan Dinas KUK Jawa Barat. Hasilnya 600 desa berkembang dan tertinggal disaring dinilai layak mendapat sambungan wifi.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Setyaji, dengan wifi gratis ini masyarakat dapat mengakses banyak informasi positif seperti konten pendidikan, meningkatkan produktivitas, dan jangkauan pemasaran produk-produk lokal.
“Dengan adanya konektivitas ini, membuka ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakatnya secara langsung sekaligus membuka akses ke dunia luar untuk peningkatan perekonomian masyarakat desa,” katanya.
Dalam penerapannya di 27 kabupaten/kota, Pemprov Jabar akan melibatkan relawan yang merupakan ahli teknologi informasi dan komputer (TIK), serta pendamping desa untuk bersama-sama memelihara fasilitas desa dan memanfaatkannya secara optimal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Jawa Barat Dedi Supandi memastikan pendampingan yang dilakukan guna menjamin informasi yang dibuka hanya yang positif dan produktif.
“Pemprov Jabar aktif membuka peluang kerja sama dengan pihak eksternal dan start up, semisal Edubox dan Teachcast with Oxford, yang menyediakan konten mendidik
dan informatif,” katanya.
Desa Digital di 600 desa ini melengkapi program hampir serupa yang pernah dilakukan yakni Kampung Perikanan Digital bersama e-fishery yang telah dluncurkan di Desa Puntang, Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu.
Nantinya, diharapkan lebih banyak desa digital di Jabar yang menyesuaikan potensi masing-masing desa. Sehingga desa digital ini menjadi etalase atau percontohan inovasi teknologi yang disinergikan dengan potensi desa. [] Admin/Pendaprov Jabar