Kota Bogor

Relokasi PKL Sakateng dan Pedati Perlu Pertimbangan Matang

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Mantan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman mendukung relokasi PKL lawang Saketeng dan Pedati dilakukan setelah Lebaran. Sebab, jika dilakukan sebelum Lebaran, nasib PKL menjadi pertanyaan. Menurut Usmar, kalau direlokasi sebelum Lebaran, PKL bahkan akan merana.

“Mereka akan merana sampai Ramadhan dan Lebaran tiba, karena tidak bisa jualan juga, atau tingkat laku dagangan tidak seperti apabila berjualan di tempat sekarang,” kata Usmar kepada BOGOR-KITA.com, Sabtu (29/2/2020) siang.

Pemkot Bogor dan PKL Lawang Saketeng dan Pedati saat ini sedang bersitegang terkait jadwal relokasi. PKL setuju direlokasi. Hanya saja mereka meminta kepada Pemkot Bogor agar relokasi dilakukan setelah Lebaran, karena di tempat baru mereka tidak yakin akan langsung ramai seperti tempat mereka berdagang sekarang. Pemkot Bogor belum setuju dengan permintaan PKL ini. Dalam sosialisasi relokasi yang digelar Jumat (28/2/2020), Pemkot Bogor melalui dinas terkait tetap menyatakan PKL Lawang Saketeng dan Pedati, akan direlokasi 6 Maret 2020.

Baca juga  Dukungan Dharma Wanita Dorong Peningkatkan Kinerja Aparatur

Usmar mengatakan, pada prinsip PKL mungkin tidak keberatan direlokasi, tapi faktor ikutan lainnya yang perlu jadi pemikiran.

“Jadi, tergantung pendekatannya, mau main paksa yah monggo, atau memang sudah yakin rantai pendapatan PKL dapat sesegera mungkin akan recovery pasca relokasi. Yakinkah pemkot bahwa para pelanggan PKL akan langsung belanja ke pasar di mana mereka pindah,” kata Usmar.

Lebih jauh Usmar mengatakan, jangan-jangan rantai birokrasi di PD Pasar ribet pula, sehingga setelah dinyatakan pindah atau direlokasi, mereka belum bisa berjualan di tempat baru karena masalah administrasi.

“Masalah seperti ini sering menjadi momok,” kata Usmar.

Jadi yang menjadi PR pemerintah adalah, apakah pemerintah yakin setelah direlokasi pelanggan PKL akan segera datang berbelanja? Kemudian, apakah setelah dinyatakan direlokasi, PKL bisa langsung jualan? Lalu apakah mereka juga diberikan insentif?

Baca juga  Usmar Puji Kenyamanan Rusunawa Cibuluh Kota Bogor

“Buktikan semuanya. Adakah insentif bagi para PKL,” kata Usmar.

Usmar mengingatkan, bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang sulit. “Oleh sebab itu jangan buat PKL menderita dan diberatkan lagi. Harga-harga sudah naik, tarif dasar listrik naik, BPJS naik dan lain-lain. Daya beli masyarakat anjok. Seharusnya pemerintah hadir di tengah tengah masyarakat, bukan main babat,” tutup Usmar.[] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top