Puskesmas Laladon Hadirkan SUSIE untuk Sampaikan Informasi Berbahasa Sunda
BOGOR-KITA.com, CIOMAS – Kesenjangan informasi yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia masih besar dirasakan di beberapa daerah salah satunya di wilayah binaan Puskesmas Laladon. Masih banyak masyarakat yang kurang memahami informasi jika disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penyampaian informasi perlu dilakukan dengan menggunakan dua bahasa yang sering digunakan yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat yaitu Bahasa Sunda.
Media Elektronik seperti Televisi semakin maju dan banyak digunakan sebagai media informasi kesehatan, tak terkecuali di Puskesmas. Penyampaian informasi dengan menggunakan gambar dan suara sangat menarik minat pembaca atau pasien yang dijadikan sasaran pada program Promosi Kesehatan dalam gedung. Penyusunan media elektronik yang dapat menginformasikan visi misi Puskesmas, Hak dan Kewajiban Pasien, jadwal pelayanan dan informasi kesehatan lainnya pun akhirnya disusun.
SUSIE atau SUara media InformaSI Elektronik adalah media elektronik berupa gambar dan suara yang menyampaikan visi dan misi puskesmas, jadwal dan jenis pelayanan dan juga digunakan sebagai media Promosi Kesehatan di Puskesmas Laladon. SUSIE disiarkan setiap hari pelayanan yaitu pada hari Senin sd Kamis dari pukul 8.00 – 11.30 WIB dan pada hari Jumat sd Sabtu dari pukul 8.00 – 10.30 WIB.
Selain memanfaatkan media televisi, pemanfaatan media sosial juga digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan informasi-informasi terkini mengenai pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Laladon. “Saat ini, semua informasi bisa disampaikan dengan cepat melalui media sosial, harapan kami SUSIE dapat menjawab dan melayani keluhan serta pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat dengan lebih cepat dan akurat,” ucap Pemegang Program Promosi Kesehatan, Akbar Fauzan.
Harapan dari pemanfaatan media elektronik semoga dapat menjelaskan dengan lebih cepat dan akurat mengenai informasi kesehatan dan jenis serta jadwal pelayanan di Puskesmas Laladon, serta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat di wilayah binaan dengan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda. []