Kab. Bogor

Puskesmas Citapen Tingkatkan Tracing dan Kesembuhan Kasus TB dan HIV Melalui Inovasi GEMAR BERTASBIH

BOGOR-KITA.com, CIAWI – Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia dengan perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Dari jumlah kasus tersebut, baru 67% yang ditemukan dan diobati, sehingga terdapat sebanyak 283.000 pasien TBC yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.

Jumlah kasus di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bogor Prevalensi Tuberkulosis Paru yaitu 152 per 100.000 penduduk, berdasarkan laporan khusus TB paru dari puskesmas di Kabupaten Bogor tahun 2015 tercatat 5.704 kasus baru yang ditemukan. Data di Puskesmas Citapen sendiri menunjukkan pada tahun 2018 sampai 2019 jumlah kasus TB sebanyak 122 kasus dengan 13 kasus dropout dan hanya 61 kasus yang sembuh.

Baca juga  Menilik Eksistensi Bumdes di Kabupaten Bogor

Berdasarkan angka tersebut, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan tracing dan kepatuhan minum obat pada pasien TB. Masyarakat perlu diikutsertakan dalam melakukan tracing penderita TB dan HIV dikarenakan dapat lebih mudah. Masyarakat dalam hal ini yaitu kader kesehatan.

Untuk itu, Puskesmas Citapen membentuk sebuah inovasi yang bernama GEMAR BERTASBIH (Gerakan Masyarakat Berantas TB dan HIV) pada bulan Mei 2019. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat mempermudah pelacakan kasus TB dan HIV di wilayah kerja Puskesmas Citapen.

“Masyarakat dalam hal ini adalah kader dapat membantu percepatan pelacakan kasus TB dan HIV karena kader lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya,” ujar dr. Novita Ridha Amelia, Kepala Puskesmas Citapen.

Baca juga  Puskesmas Citapen Tingkatkan Pengetahuan Kesehatan Masyarakat Dengan Inovasi SEKAPUR

Selain itu, kader dapat lebih mudah diterima untuk menyampaikan informasi terutama informasi kesehatan karena sudah mengenal masyarakat di daerahnya.

Petugas kesehatan dan kader melacak kasus TB dan HIV di wilayah kerja Puskesmas Citapen berdasarkan kontak erat dengan pasien yang sudah terinfeksi. Setelah terdeteksi, kader melakukan sosialisasi kepada keluarga untuk berobat ke Puskesmas Citapen. Petugas TB di Puskesmas melakukan pengobatan TB dan HIV kepada pasien. Selama kegiatan berlangsung, keluarga pasien diberikan edukasi terkait pentingnya minum obat TB secara teratur dan menumbuhkan kepercayaan diri kepada pasien melalui keluarga bahwa penyakit TB ini dapat disembuhkan. Edukasi dilakukan dengan memberikan bukti pasien-pasien TB yang sudah sembuh. [] Hari/IGA

Baca juga  Jamaah Masjid Daarul Jannah Padasuka Ciomas, Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top