Regional

PSBB Bandung Raya, Ridwan Kamil Minta Polisi Perketat Penjagaan di Jalan Tikus

BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat  Ridwan kamil meminta kepolisian untuk memperketat pintu masuk di wilayah perbatasan, termasuk jalan-jalan tikus.

“Mulai sekarang kita perketat penjagaan di perbatasan, tidak boleh ada warga yang masuk maupun keluar dari wilayahnya, kecuali dengan alasan yang jelas,” kata Ridwan Kamil saat menggelar pertemuan via video conference dengan bupati dan wali kota se-Bandung Raya terkait evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (25/4/2020).

PSBB Bandung Raya yang diterapkan sejak Rabu (22/4/2020) dinilai berhasil salah satunya jika pergerakan manusia hanya sebanyak 30 persen, baik di permukiman maupun di jalanan.

Adapun khusus pergerakan di jalan raya, warga/kendaraan yang dibolehkan beraktivitas adalah yang sifatnya darurat dan memiliki izin tertulis, termasuk di antaranya pengecualian yang diatur dalam peraturan bupati/wali kota.

Baca juga  Survei DEEP Kota Depok: Pradi Unggul Tipis dari Idris

“Keberhasilan PSBB Bandung Raya, salah satunya saya harap Bupati/Wali Kota bisa menurunkan pergerakan hingga di angka 30 persen, baik kepadatan di permukiman maupun di jalanan,” ujar Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.

Dalam pertemuan online tersebut, Kang Emil dan kepala daerah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten . Bandung Barat, dan Kabupaten. Sumedang juga sepakat bahwa warga tidak diperbolehkan keluar dari daerahnya.

Lewat video conference itu, Kang Emil turut meminta laporan pelaksanaan rapid test di masing-masing daerah. Menurutnya, indikator keberhasilan PSBB lainnya adalah ditemukannya peta persebaran Cocid-19 melalui tes masif dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT) maupun Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Sehingga, diharapkan saat PSBB Bandung Raya berakhir pada 5 Mei mendatang, bisa terjadi perlambatan penambahan kasus COVID-19.

Baca juga  PSBB di Bogor: Kenderaan Masuk Jagorawi Turun 50 Persen

Kalau penambahan memang masih diprediksi naik, tapi jumlah penambahannya berkurang tidak seperti sebelum diberlakukan PSBB. Misalnya yang biasanya sehari ada 12 kasus positif menjadi 5 kasus, ini juga salah satu ukuran keberhasilan PSBB.

“Kami harap Bandung Raya menjadi percontohan PSBB terbaik di Indonesia,” tutur Kang Emil dilansir dari Humas Pemprov Jabar. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top