Kota Bogor

Petrus Barus = Bogor Kita

Oleh: Iwan Suga

(ex Pemimpin Redaksi Rakyat Pos, Aktivis Gerakan 1998)

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Jika boleh memilih, penulis lebih baik menyusul Petrus Barus ke keabadiannya.

Hubungan persahabatan kami pasang surut, bukan soal tak seide, namun, relatif karena saya sering berpindah tempat tinggal.

Petrus Barus bukan lagi semata-mata pribadi berdiri sendiri di mata saya, namun keluarganya adalah keluarga saya. Petrus dan keluarga sangat perhatian dan sayang dengan anak-anak saya. Dan selalu mengajak saya tinggal di Bogor bersama anak-anak.

Juli 2004, awal pertemuan kamI, saya diperkenalkan dengan Setyo Hutomo, mereka berdua ex Jurnalis Berita Buana. Saya masih 29 tahun, dan mereka berdua senior. Apalagi Petrus Barus, bergabung di Rakyat Pos, selalu pemred saya langsung merayu perusahaan untuk menyediakan mobil untuk Petrus Barus. Berkaitan dengan jauhnya antara Bogor dan Bekasi.

Kami, berdua, bahkan berempat: Petrus Barus, Setyo Hutomo, Mappajarungi Manan (ex Gatra) dan saya, sudah seperti saudara. Bukan hanya soal pekerjaan, namun dalam semua hal klop. Apalagi sikap keras hati, mereka bertiga adalah orang-orang yang mampu saya dengarkan.

Petrus Barus lebih dalam sering berdiskusi pagi siang malam dengan saya. Dia membuat Bogor Kita, dan saya bangun Bangka Kita.

Tak ingin mencoba memirip-miripkan, Petrus Barus dan saya adalah dua orang aktivis yang terbuang. Petrus Barus dengan Politika (Unas), saya adalah citra atas Suga (Suara Airlangga-Unair). Almarhum juga aktivis yang tak pernah larut pada kekuasaan, dan saya bahkan tak memiliki KTP demi perlawanan terhadap kekuasaan.

Baca juga  Pemkot Bogor Persiapkan PPDB Online 2021

Di usia 29 tahun, saya seakan mendapat mentor atas diri sebagai aktivis dan jurnalis dari Petrus Barus. Meski usia muda, dia hormat selalu sebagai bawahan. Halaman satu adalah tugas dia, adanya Petrus Barus tugas saya selesai, dia tak hanya bernas namun jitu.

Kami berdua perokok tiada henti, kami kuat duduk dari jam 7 pagi hingga pukul 4 pagi esoknya. Hanya untuk mengolah pikir, berdebat, dan membangun imaginasi. Belum ada partner olah pikir sekuat Petrus Barus. Tak ada jalan lain, jika otak saya buntu salah satunya Petrus Barus yang mampu memberi saya support untuk tidak menyerah.

Kami kadang berpikir nakal, berpikir memanfaatkan kekuasaan. Namun kami tak memiliki kemampuan untuk lobi-lobi atau menarik keuntungan pribadi. Masih mending Petrus Barus bisa dekat dengan pejabat, saya sering kali harus berguru dengan beliau untuk itu, untuk kompromi, namun saya selalu gagal. Saya tetap muak ada kekuasaan dan tak percaya.

Kegagalan saya sebagai pemimpin gerakan 1998 di Surabaya, saya tumpahkan seluruhnya pada Petrus, dia orang yang menyadari bahwa kita berdua (sebagai aktivis) memang tak sehebat lainnya untuk urusan kompromi. Mungkin hanya orang-orang yang sudah mengenal Petrus Barus yang membutuhkan karya dan ide segar (besar) beliau. Petrus Barus selalu memikirkan peradaban dengan cara-cara sederhana. Mendirikan Bogor Kita dalam khasanah pendidikan, wisata, kepemudaan dan kehidupan keluarga memang terkesan jauh dari azas di media pers Kampus semacam Politika dan Suga. Namun, mari kita tengok Bogor Kita, dahsyat, dengan tulisan sederhana Petrus Barus mampu menitipkan ide mengenai lingkungan kehidupan yang seharusnya sehat dan jauh dari kebiadaban.

Baca juga  Semakin Banyak Balita Terpapar Corona

Kami berdua kritis menorehkan ruang-ruang kami yang sering kali kosong, bisa 3 jam kami terdiam satu sama lain, karena kadang kita terjebak pada kehidupan monoton soal pekerjaan. Namun dedikasi Petrus Barus dalam jurnalistik tak pernah surut. Beberapa kali mengajak saya kelola koran atau tabloidnya, kadang saya tolak karena urusan keuangan yang kecil. Atau karena urusan jarak.

Kami pernah membuat satu konsep Media Wisata: Mega Wisata, namun sayang tak berlanjut. Kami berdua pernah bernapas di Indonesia Guard dan Guard, yang menurut saya juga tuntas kami terbitkan menjadi bacaan yang layak. Petrus jadi pemimpin kami, berbalas pengabdian dari Rakyat Pos.

Saya datang, dia bercerita bahwa soal dia kelola PSIS Solo, woww.. saya sempat kaget. Karena kami berdua hanya penikmat Liga Champion. Dan dia jalani dengan baik pada sesi urusan bola.

Petrus Barus meninggalkan semangat saya dan mungkin juga sehabat-sahabat lainnya, puasa lalu dia masih melempar semangat dan tetap menuangkan kata salud pada keberanian saya pada kondisi terserak di Pulau Lombok. Dia tak pernah malas mendengar dan melempar ide serta kritik.

Baca juga  Nestle MILO Berikan Penghargaan kepada Pemkot Bogor di 10th Bogor City of Runners

Terakhir saya meminta beliau untuk bangun konsep media untuk UMKM dan Koperasi. Namun, seperti biasa kami berdua adalah orang miskin uang. Namun jangan pernah berpikir bahwa terutama Petrus Barus adalah orang biasa, hidupnya selalu sederhana, tak banyak bicara, namun ide-idenya jitu, mengolah peradaban dengan cara sederhana dan tak harus bermewah.

Petrus Barus adalah citra seorang ayah, seorang sahabat sejati, simbol kesabaran sekaligus simbol ketegasan, sebagai jurnalis dia sejati, tak henti menulis dan berkarya. Petrus Barus adalah diri saya, diri dari orang-orang yang tetap sederhana dan tak pernah bersikap murahan, dia tak pernah mati dalam pikiran dan hati saya. Petrus Barus menjaga diri saya untuk tetap menjadi orang menjadi orang hebat, orang yang tak jerembab pada nilai buruk dalam jurnalisme dan politik.

Bogor Kita adalah citra Petrus Barus, sejak Tahun 2005 mengarungi lorong idealisme, kesederhanaan dan spirit berjuang di wilayah jurnalistik.

Selamat Jalan Sahabat,  Petrus Barus, engkau tak pernah mati bagiku. Saya sedang menulis satu sesi bab dalam buku memoar  mengenai Gerakan 98′, bab itu bercerita mengenai Petrus Barus dan Ide Perubahan.

Petrus Barus merupakan pimpinan umum BOGOR-KITA.com, wafat di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, Jumat 14 Mei 2021, 21.05 WIB. Almarhum dimakamkan di Giritama, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Sabtu 15 Mei 2021. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top