Peminatan Ilmu Baru ‘Diplomasi Pertanian’ Mengemuka dalam Rapat Kerja Himpunan Alumni PSL IPB University dengan Ditjen Tanaman Pangan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Himpunan Alumni Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana IPB University bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI menggelar Seminar Nasional dan Rapat Kerja Himpunan Alumni PSL IPB University secara hybrid, (19/11/2022). Kegiatan ini bertemakan “Meningkatkan Ketahanan Pangan Terhadap Perubahan Iklim Berbasis Komunitas” dengan mengundang para penggiat dan praktisi pertanian.
Prof Hadi Susilo Arifin, Ketua Program Studi (Prodi) PSL IPB University mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum yang baik di kala kepemimpinan Himpunan Alumni (HA) PSL yang baru. Salah satu peminatan baru, yakni diplomasi pertanian, diharapkan dapat membawa alumni PSL agar dapat berkiprah di kancah internasional untuk menyuarakan berbagai isu lingkungan.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk menyuarakan isu-isu dalam sektor pertanian.
“Mudah-mudahan kegiatan himpunan alumni di bawah kepemimpinan Dr Suwandi ini dapat membahas isu lingkungan dan ketahanan pangan berbasis komunitas. Ini karena pilar PSL salah satunya adalah keberlanjutan lingkungan, ekologi dan ekonomi serta pilar sosial,” katanya.
Menurutnya, mengangkat seminar pertanian berbasis komunitas sangat penting dalam PSL agar para alumni mendapatkan pembelajaran yang tidak melulu deduktif. Namun bisa berupa pembelajaran induktif melalui praktik terutama membahas praktik lingkungan berbasis masyarakat yang memiliki kearifan lokal.
Demi mendorong upaya peningkatan ketahanan pangan terhadap perubahan iklim berbasis komunitas ini, Ketua Himpunan Alumni PSL IPB University, Dr Suwardi, mendukung penuh kegiatan ini.
Menurut Kepala Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, seminar nasional maupun bimbingan teknis secara daring maupun hybrid sangat penting untuk mengubah paradigma baru teknologi pertanian. Melalui program ini, ilmu baru pertanian bisa diajarkan kepada masyarakat petani. Maka dari itu, ia menyambut baik upaya HA PSL IPB University ini.
“Saya juga meminta IPB University agar dapat mendirikan badan usaha pertanian kampus dan kami (Kementan) siap membantu. IPB University dapat mempraktikkan Ilmu-ilmu kampus ke dalam bisnis di lapangan dalam bentuk badan usaha. Ini karena IPB University juga sudah membina banyak kelompok tani di berbagai daerah dan mestinya dapat diperluas dalam bentuk kelembagaannya saja,” ungkapnya.
Ia berharap, badan usaha atau korporasi tani dari Sabang sampai Merauke dapat diisi oleh para alumni IPB University.
“PSL IPB University minimal harus bisa menjadi pionir membentuk usaha itu dan kita backup bersama,” ujar Dr Suwandi. (MW/Zul)