Jabar Bergerak Kota Bogor Sosialisasikan Serbuaktif ke Murid SDN Polisi 4
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Jabar Bergerak Kota Bogor bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mensosialisasikan program Seribu Kata Positif atau ‘Serbukatif’ di SDN Polisi 4 Kota Bogor pada Selasa (22/11/2022).
Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Dedie Rachim mengatakan, sosialisasi ini merupakan sosialisasi kelima. Ia pun berharap kegiatan ini menjadi ikhtiar Jabar Bergerak dalam pembekalan anak-anak berkata positif dan berperilaku positif.
“Program ini bisa diserap oleh seluruh sekolah di Kota Bogor dan tentunya ini harus didukung juga oleh Pemkot Bogor dan orang tua,” ucap Yantie.
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan Jabar Bergerak dibidang pendidikan. Meski sosilisasi ini masih dilakukan ditingkat SD, dirinya menginginkan program ini bisa dinaikan ke tingkat SMP dan SMA.
“Harapannya kami ingin mencipatakan generasi emas di tahun 2045, mudah-mudahan 20 tahun kedepan anak-annak yang mengikuti serbukatif bisa menjadi anak pelopor di generasi mereka. Tentunya nanti mereka menjadi generasi yang berakhalakul kharimah dan memiliki perilaku serta kata-kata positif,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menuturkan, kegiatan ini memberikan pembelajaran kepada anak untuk berkata positif, secara seremonial. Seribu kalimat positif yang memang cukup banyak, setiap saat anak harus bisa bertutur kata positif.
“Karena anak-anak kita ini sudah banyak dipengaruhi oleh pergaulan dan media sosial (medsos). Sementara acara dan konten di medsos tidak semua memberikan pembelajaran positif kepada anak-anak, tidak semua game memberikan pembelajaran positif kepada anak-anak,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Hanafi anak-anak perlu diingatkan dan dibimbing dan diarahkan. Kegiatan ini sosialisasi juga untuk membina anak berkata positif. Sebab, sumber objek paling strategis untuk mensosialisasikan Serbuaktif adalah di sekolah.
“Kita mengingatkan mereka misalnya anak ini mau sekolah dia harus menuliskan kata positif baik dirinya ataupun orang tuanya. Kemudian dibawa ke sekolah, disampaikan dan ditanya oleh gurunya. Lalu ditempelkan di sekolah. Saat jam masuk dan pulang oleh guru diingatkan, hal ini harus masif dilakukan agar tertanam didirinya mereka. Bahasa positif itu central dari tanggung jawab mereka, ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Di sekolah kepala sekolah dan guru, dirumah orang tua dan diluaran rumah tanggungjawab masyarakat,” paparnya.
Hanafi menambahkan, bahasa positif ini harus dilakukan disekolah dan di rumah. Karena itu harus bisa berjalan sama-sama. Selain itu, orang tua juga harus selalu mengingatkan kepada anaknya.
“Sehingga kedepannya karakter anak bangsa yang diharapkan oleh masyarakat dan kita ini terwujud. Harus dimulai sejak dini mulai TK hingga SMA maupun kuliah nanti,” pungkasnya. [] Ricky