BOGOR-KITA.com, KEMANG – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) bukan hanya berdampak pada ancaman kesehatan, tapi juga berdampak pada menurunnya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Salah satu contoh nyata terlihat adalah menurunnya daya beli masyarakat.
Kondisi ekonomi yang sulit saat ini diungkapkan Ari (21) seorang pedagang musiman yang menjual buah timun suri setiap bulan Ramadhan, saat ditemui media ini di tempat usahanya, Jalan Raya Kemang, Desa Kemang, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. “Bulan puasa (Ramadhan-red) tahun ini, penjualan sangat menurun. Rata – rata perhari paling laku 10 sampai 20 buah timun suri,” ujar Ari, Selasa (28/4/2020).
Pemuda jebolan SMA ini menuturkan, dia sejak masih sekolah memang terbiasa membantu usaha musiman milik bapaknya yang berjualan timun suri setiap bulan Ramadhan. Dia menuturkan, sejak mulai muncul wabah Corona, orang tuanya juga sudah tidak bekerja. “Saya memang belum dapat kerjaan. Bahkan sekarang beberapa saudara dan temen saya juga menganggur,” tuturnya.
Ari menambahkan, pada Ramadhan tahun – tahun sebelumnya, penjualan timun suri sangat bagus dan bisa dijadikan harapan untuk mengumpulkan uang mencukupi kebutuhan lebaran nanti. Menurutnya, dibanding tahun ini, perbedaannya sangat jauh dan penghasilannya merosot tajam. “Hari ini, dapat uang buat makan sehari – hari saja sudah bersyukur. Semoga saja ada bantuan pemerintah,” tuturnya dengan senyum simpul.
Penuturan serupa disampaikan Yadi (34) pedagang pecak lele di wilayah Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang. Dituturkan Yadi, sudah satu bulan lalu dirinya terpaksa memulangkan 3 orang anak buahnya ke kampung halaman di Jawa Tengah. Hal itu dilakukan, sambungnya, karena usahanya mulai sepi pembeli. “Hampir 70 persen penurunan omset pendapatan saya. Padahal di sini saya dan istri harus kontrak rumah dan kontrak tempat usaha,” pungkas bapak satu anak ini.[] Fahry