Neta: Sebelum Jalankan Program Tenggelamkan Kapal, Susi Ungsikan Keluarga ke Luar Negeri
BOGOR-KITA.com, PANGANDARAN – Susi Pudjiastuti kini tak lagi Menteri Kelautan. Namun, wanita yang banyak mendapat pujian karena gebrakannya terhadap pencuri ikan di perairan Indonesia ini, tetap hadir ke hadapan publik. Salah satunya melalui Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang menulis tentang Susi dan ditayangkan di akun facebook-nya. Neta S Pane mengizinkan tulisannya ditayangkan di laman BOGOR-KITA.com. (Redaksi)
SAAT awal menjadi menteri, saya kan ingin menertibkan kapal kapal ikan agar semuanya beroperasi secara legal, agar program tenggelamkan bisa berjalan.
Kebetulan sebagian kapal kapal itu milik teman teman. Saya minta ke mereka agar segera, kapalnya naik dok dan tidak boleh beroperasi.
Saya bilang ke mereka, kita sebagai teman harus saling menghargai dan saya sedang bekerja, tolong, kalau tetap nekat, kapalnya saya tenggelamkan. Semua oke.
Tinggal TW yang belum saya hubungi. Meski dia teman saya tapi dia kan kelas berat. Saya lalu minta bantuan Pak Solihin GP agar menghubungi TW agar saya bisa menghadap untuk menjelaskan program saya.
Tapi bukannya saya yang menghadap, malah TW yang datang ke rumah saya. Sebagai teman akhirnya TW sepakat mendukung program saya.
Waktu program tenggelamkan itu berjalan, semua keluarga saya, saya ungsikan keluar negeri. Saya khawatir ada apa apa dengan mereka. Biar saya sendiri berperang.
Dari program tenggelamkan ini saya berkeyakinan bahwa Indonesia bisa dibangun tanpa harus ngutang ke luar negeri. Mafia harus diberantas dulu agar Indonesia dibangun tanpa ngutang.
Susi, Susi Pujiastuti tepatnya, adalah perempuan unik dan sangat menarik untuk didalami kehidupannya.
Gaya bicaranya yang ceplas ceplos, hidupnya yang penuh mistis, keluarganya, bisnisnya yang meraksasa, dan tatonya, gaya merokoknya, ngewinenya, semua menarik dan menjadi dinamika serta enerji bagi yang mau mendalaminya.
Susi adalah satu satunya menteri yang bertato dalam sejarah RI. Susi juga satu satunya menteri yang hanya lulusan SMP dalam sejarah RI.
Susi juga satu satunya menteri yang memiliki 52 pesawat terbang dalam sejarah RI.
Susi juga satu satunya menteri yang mempekerjakan banyak bule dalam sejarah RI.
Susi menjadi satu satunya menteri perempuan yang cuek merokok bebas dalam sejarah RI.
Mungkin Susi menjadi satu satunya menteri yang rumahnya berdiri di atas tanah 6 hektar.
Susi menikah di usia 19 tahun. Masih sangat muda. “Saya waktu itu berpikiran, dengan menikah bisa bebas merdeka dari rumah,” ujarnya.
Susi menjalani pernikahan sebanyak tiga kali. Dari setiap pernikahannya memperoleh satu anak. Sehingga ketiga anaknya sulung semua. Anak pertamanya meninggal di Amerika. Anak ketiganya berusia 22 tahun. Tapi saat ini Susi memiliki tiga anak angkat yang berusia tiga tahun.
Anak anak itu ditemukan di jalanan, dibuang orang tuanya saat masih bayi. Salah satunya malah ditemukan di dalam tas kresek di tempat sampah.
Semua anak anak itu begitu manja dengan Susi. Mereka memanggil Susi dengan sebutan “Uti.” Setiap Susi berenang di laut ketiga anak itu ikut mendampingi. []