Pendidikan

Mendeteksi Kecerdasan Anak

Oleh:  Edy Wiyono

BOGOR-KITA.com – Penelititan yang dilakukan oleh DR Howard Gardner, seorang professor, psikolog, peneliti dan pendidik dari Universitas Harvard,  Massachusetts  AS, menyimpulkan bahwa setiap anak itu dilahirkan dengan membawa keunikan masing-masing.  Salah satu keunikan tersebut adalah bentuk kecerdasan yang dimilikinya.  Gardner mengatakan bahwa yang dimaksud kecerdasan adalah kombinasi dari Minat (ketertarikan pada satu bidang tertentu), Bakat (potensi dasar) dan Ketekunan (kebahagian dalam melakukannya). 

Kecerdasan bukanlah hanya kemampuan nalar saja (seperti pandangan masyarakat umumnya)  melainkan sangat beragam, antara lain  kemampuan anak untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain.

Keberagaman kecerdasan tersebut meliputi;  Kecerdasan Berbahasa (Word Smart), Kecerdasan dalam Imaginasi atau Visual (Picture Smart), Kecerdasan dalam Olah Tubuh baik tari ataupun olah raga (Body Smart), Kecerdasan dalam Pergaulan dan tampil didepan umum (People Smart), Kecerdasan dalam Menghasilkan konsep-konsep pemikiran (Self Smart), Kecerdasan dalam Seni Musik (Music Smart), Kecerdasan dalam Nalar/Berpikir dan Matematis (Logic Smart), Kecerdasan  berhubungan dengan Alam (Nature Smart)

Baca juga  Mendidikan Anak Tidak Seperti Memelihara Burung Dalam Sangkar Emas

Sejak kecil biasanya setiap anak telah memperlihatkan baik jalas ataupun samar-samar kecenderungan minat dan bakatnya.   Maka jika hal ini telah berhasil ditemukan, sebaiknya anak lebih difokuskan untuk mengembangkannya hingga mencapai tingkat yang terbaik.  

Namun sayangnya kerap kali orang tua dan sekolah tidak mengarahkan anak untuk mengembangkan potensi dasar anaknya melainkan melatih agar anaknya menguasai semua bidang yang diajarkan di sekolah.  Terkadang dengan memaksakan anak untuk mengikuti les, kursus atau bimbingan belajar dsb. Apa bila ini yang dilakukan maka kelak akan memberikan efek-efek negatif bagi anak sebagai berikut;

  1. Anak akan kehilangan kemampuan unggulnya secara perlahan-lahan karena konsentrasinya terpecah untuk menguasai bidang-bidang lain yang terkadang justru menjadi bidang kelemahannya.
  2. Anak akan mengalami stress atau yang dikenal dengan gejala Psikosomatis
  3. Anak tidak akan menjadi unggul atau berprestasi di bidangnya dan hanya akan menjadi anak rata-rata saja. hal ini akan menurunkan daya saing dalam kompetisi kehidupannya kelak.
Baca juga  Mahasiswa IPB Bersama KRL Harapan Bersih Kampanyekan Budikdamber

Padahal sesungguhnya dunia sangat menghargai dan menilai tinggi orang-orang yang terbaik di bidangnya terlepas dari bidang apapun. Maka arahkanlah dan fokuskanlah anak-anak pada bakat dan minatnya, jadikalah anak unggul di satu bidang saja dan janganlah terlalu khawatir apa bila dalam bidang-bidang lain anak kita kurang unggul. 

 

O Redaksi menerima surat pembaca berupa pertanyaan atau berkonsultasi tentang anak dengan Edy Wiyono. Tulis pertanyaan Anda dalam kolom komentar atau kirim melalui email redaksi, bogorkita@yahoo.com,

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top