BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sudah sebanyak 117 sampel yang diterima oleh Laboratorium COVID-19 IPB University, lalu akan dilanjutkan proses inaktivasi virus dan ektraksi RNA virus, untuk selanjutnya akan dilakukan proses diagnostik dengan metode real time (quantitative) RT-PCR. Hasil pengujian ini akan dilaporkan kepada pemerintah sesuai SOP yang berlaku.
Hal itu dikemukakan drh Didik Pramono, Bagian Humas Tim Laboratorium COVID-19 IPB University dalam keterangan tertulis diterima BOGOR-KITA.com, Kamis (16/4/2020)
Saat ini sarana dan prasarana yang sangat mendesak adalah ketersediaan laboratorium pengujian (Lab Uji) yang memadai untuk mendeteksi terinfeksinya warga masyarakat akibat COVID-19 secara akurat. Hal ini karena Lab Uji yang tersedia sudah tidak sanggup lagi menampung dan menganalisa sampel yang ada, karena jumlah sampel menjadi sangat banyak, melebihi kapasitas Lab Uji yang ada. Bahkan di beberapa daerah sampel perlu mengantri untuk diuji di laboratorium.
Oleh karena itu, pihak berwenang (Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor) telah meminta IPB University untuk membantu pengujian sampel pasien terduga COVID-19 tersebut. Pimpinan IPB University merespon permintaan tersebut dengan kesediaannya setelah melakukan pengecekan terhadap kemampuan sumberdaya manusia, peralatan (mesin Real Time PCR, standar uji WHO) dan kelayakan sarana prasarana serta sistem manajemen biosafety dan biosecurity-nya.
“Beberapa Lab di IPB University sangat memenuhi syarat sebagai Lab uji COVID-19. Pemda Bogor dan Pemda Provinsi Jawa Barat telah meminta secara resmi kepada IPB University untuk dapat membantu pengujian sampel-sampel COVID-19. Untuk keperluan tersebut telah disiapkan tiga unit Laboratorium, yaitu Laboratorium Bioteknologi di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) yang memiliki tingkat keselamatan/biosafety Level 2 (BSL-2), Laboratorium CRC Science Techno Park (BSL2) dan Laboratorium Terpadu Satreps Fakultas Kedokteran Hewan (BSL-2, BSL-3). Alat real time PCR yang tersedia yaitu ada empat alat, untuk sementara ada tiga alat yang digunakan dan satu alat akan difungsikan bila sampel semakin banyak,” ujar Didik.
Selama satu minggu sebelumnya, Tim Laboratorium COVID-19 IPB University melakukan optimasi, penyesuaian alat serta penyusunan pedoman prosedur operasional (PPO) yang sesuai dengan edaran yang diberikan Kementerian Kesehatan dan standard WHO.
Laboratorium COVID-19 IPB University hari Senin (13/4/2020) mulai menerima sampel dari daerah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Laboratorium COVID-19 IPB University akan menampung kuota uji sebanyak 180 sampel dalam seminggu.[] Admin