Kota Bogor

Kesal Belum Direlokasi, PKL Eks MA Salmun Gelar Lapak di Balaikota

Ilustrasi

BOGOR-KITA.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) eks Jalan MA Salmun melakukan aksi protes simbolik dengan menggelar dagangan di Balaikota Bogor, Rabu (5/11). Hal itu dilakukan sebagai pelampiasan rasa kecewa, karena sampai saat ini belum memperoleh tempat relokasi yang pasti.

Tak hanya berjualan di Plaza Balaikota, ratusan PKL ini juga berdangdut ria dengan lagu yang sedang hits yakni “Sakitnya Tuh Disini”. Mereka juga sempat memblokir Jalan Juanda,  jalan yang berada di depan Balaikota. 

Dalam aksi yang dimulai pukul 10:30 WIB itu, PKL eks Jalan MA Salmun itu kembali mendesak kepastian tempat relokasi.

“Mana janji Bima Arya untuk relokasi PKL. Sudah 4 bulan kita tidak makan karena tidak jualan,” kata Ketua Paguyuban PKL Pasar Anyar, Apip Hamid. Soal pemblokiran Jalan Juanda, menurut Apip juga merupakan rasa kesal belum direlokasi.

Baca juga  PSBB, Tol BORR Alami Penurunan Kendaraan 60 Persen

Apip mengemukakan setelah audiensi 3 minggu lalu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk direlokasi. “Padahal ketika Pak Bima Arya ikut dalam pemilihan Walikota Bogor kebanyakan yang memilih itu adalah PKL,” tegasnya.

Waktu audiensi dengan Walikota Bia Arian 3 minggu lalu, imbuh Apip, PKL diminta menunggu tempat relokasihingga APBD keluar. “Kita sudah 4 bulan tidak jualan, kalau belum ada tempat relokasi, izinkan kami berjualan kembali di MA. Salmun,” jelas Apip.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, untuk penyediaan tempat relokasi PKL memang masih menunggu APBD 2015 keluar. “Cita-cita saya bersama pak Wakil Walikota tetap sama, kami ingin melihat warga bisa mencari nafkah, berjualan menghidupi keluarga dengan aman dan nyaman. Kalau berjualan di MA Salmun itu hanya menimbulkan polemik.  Sekarang saya berjuang dengan Pak Wakil serta Kantor Koperasi dan UMKM untuk terus komunikasi dengan paguyuban terutama terkait data pedagang yang akurat,” imbuh Bima.

Baca juga  Pemkot Bogor Teken Kerjasama dengan Kejari Bidang Perdata dan TUN

Tempat relokasi itu nantinya akan diutamakan pada pedagang yang datanya sudah ada. “Insya Allah kita perbaiki data itu dan akan beri kemudahan untuk dimasukkan ke dalam pasar,” jelas dia.

Untuk yang direlokasi ke Pasar Jambu Dua juga harus nantinya akan dibuat terintegrasi dengan angkutan kota (angkot). “Saya ingin semua terintegrasi. Jadi saya perlu data jumlah PKL yang akurat,” kata Bima.

Dalam kesempatan itu Bima mengajak PKL berupaya secara bersama-sama. “Saya ingat wajah Bapak dan Ibu yang ada di sini. Mari kita berjuang sama-sama agar proses anggaran bias dipercepat. Saudaraku yang saya cintai, saya minta kerjasama untuk menyampaikan datanya agar nanti difasilitasi,” pinta Bima.[] Harian PAKAR/Admin

Baca juga  Jadi 13 Jenis Marchandise, Rubo Mulai Diproduksi Pelaku UMKM
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top