BOGOR-KITA.com, PARUNG – Kecamatan Parung bersolek. Pemerintah Kecamatan Parung dalam waktu dekat ini berencana melakukan program penataan kawasan Pasar Raya Parung, guna mengembalikan kenyamanan, ketertiban dan keindahan di kawasan gerbang utama wilayah utara Kabupaten Bogor tersebut.
Rencana tersebut, saat ini telah disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait seperti pedagang kaki lima (PKL), pengelola, pedagang, Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) Parung dan tokoh masyarakat.
Program penataan kawasan Pasar Raya Parung tersebut juga telah dikoordinasikan dengan unit PD Pasar Tohaga Parung, Dishub dan instansi lainnya.
“Sebelumnya semua pihak terkait tersebut telah beberapa kali kami undang rapat. Semuanya mendukung dan siap membantu,” ungkap Camat Parung Yudi Santosa saat ditemui di kantornya, Selasa (25/2/2020).
Yudi Santosa menegaskan, lebih memilih program penataan PKL dan angkutan umum dibanding penertiban. Hal ini menurutnya, selain lebih humanis, juga lebih mengutamakan adanya solusi terbaik bagi semua pihak.
“Intinya kita ingin menata wilayah Parung menjadi lebih baik. Agar kesan kusam dan semrawut serta macet, bisa diselesaikan secara bertahap dan beradab,” paparnya.
Yudi menambahkan, setelah ada keseragaman dan kesepakatan tentang program ini, saat ini pihaknya melanjutkan dengan melakukan sosialisasi untuk pelaksanaan uji coba relokasi PKL dan rekayasa lalu lintas angkutan umum dari 11 trayek yang akan dipusatkan di area Pasar Parung.
“Uji coba tersebut akan kita lakukan pertengahan bulan Maret nanti. Saya harap ini bisa berjalan tanpa ada gesekan, karena semua pihak telah mendukung program ini,” imbuhnya.
Sementara Kasi Trantib Kecamatan Parung, Endang Darmawan mengatakan, sosialisasi rencana program penataan PKL dan angkutan umum sudah dilakukan dengan pemasangan spanduk dan penyebaran surat sosialisasi.
“Sudah kami pasang beberapa spanduk di sekitar pasar. Termasuk menyebarkan surat sosialisasi kepada semua pihak.” Ungkapnya.
Secara terpisah, Benni Simar, tokoh masyarakat sekaligus pengelola PKL di Pasar Parung mengatakan siap mendukung program penataan kawasan yang diinisiasi Camat Parung tersebut. Menurutnya, para pedagang umumnya setuju, selama proses tersebut dilakukan secara bertahap dan khusus PKL yang menggunakan daerah milik jalan (damija).
Pedagang juga berharap disediakan tempat yang layak di area Pasar Parung. “Yang terpenting ada tempat berjualan, lalu jangan dulu diminta pembayaran kios. Kecuali retribusi kebersihan dan keamanan, itu masih bisa dimaklumi,” ujarnya.
Dia menambahkan, penataan masalah PKL bukan hal mudah, karena menyangkut hajat hidup ribuan pedagang.
Menurutnya, dari 4 ruas jalan di sekitar Pasar Parung yang saat ini digunakan PKL, yaitu jalan tengah, Jalan Raya Parung, Jalan Desa Waru dan Jalan Haji Mawi, terdapat ribuan orang pedagang yang berjualan di waktu siang maupun malam.
“Saat ini sejumlah pedagang sudah setuju dan sudah menerima surat sosialisasi. Tinggal kesiapan PD Pasar Tohaga Parung untuk menampung mereka,” pungkasnya.
Dikonfirmasi, Kepala Unit Pasar Parung, Nandang mengatakan, pihaknya siap membantu program penataan PKL dan angkutan umum tersebut. Saat ini, pihaknya menunggu pendaftaran para pedagang dan pengelola/koordinator PKL sesuai nama dan jenis komoditas daganganya.
“Untuk penempatannya, kami sediakan di basement dan kios lantai dasar, sesuai yang sudah disampikan dalam rapat dengan Pak Camat dan semua pihak beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Nandang menjelaskan, terkait rekayasa lalu lintas angkutan umum, pihaknya juga telah menyediakan lahan parkir untuk dijadikan terminal sementara naik turun penumpang sekaligus parkir bongkar muat mobil angkutan barang. “Jadi kami siap membantu sesuai kewenangan yang kami miliki,” pungkasnya. [] Fahry