BOGOR-KITA.com – Jembatan Pagersi di kampung Pagersi RT 04/RW 01, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, sudah tidak layak dilintasi tidak saja oleh kendaraan roda empat, tetapi juga oleh kendaraan roda dua. Jembatan yang dibangun tahun 1984 dengan dana swadaya masayarakat ini, sudah terlalu tua untuk menahan beban berat. Namun apa daya, jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, dan Kemang ini, tetap saja menjadi andalan warga dari enam desa, yakni warga Desa Sukahati, Kedung Waringin, Muara Beres, Pagersi, Kedung Curug, Babakan, dan Glonggong,
Abdul Rahman (42) warga RT 04/RW 01, Kampung Pagersi, Kelurahan Sukahati, mengakui sering khawatir ketika melintas di jembatan itu. Namun, dirinya tidak punya pilihan lain, karena jembatan itu menjadi akses paling dekat menuju Kecamatan Bojong Gede, dan sebaliknya masyarakat Bojong Gede ke Cibinong.
“Jembatan Pagersi ini bahkan masih dilalui masyarakat dua puluh empat jam nonstop, baik pejalan kaki, kendaraan roda dua, maupun roda empat. Jembatan ini memang alternative tercepat masyarakat jika ingin ke Bojong Gede, atau sebaliknyake Cibinong. Hanya saja, kendaraan harus berhati hati melintasi jembatan ini, karena kondisi fisiknya sudah sangat menghawatirkan,”ujar Abdul, kepada PAKAR, Minggu (2/11)
Abdul mengatakan, pembangunan Jembatan Pagersi itu merupakan inisiatif dua mantan kepala desa, yakni mantan Kepala Desa Sukahati dan Desa Kedung Waringin. Keduanya bahu membahu menggalang dana dari masyarakat untuk dipergunakan membangun jembatan. Dua mantan kepala desa itu tak lelah menyosialisasi kepada masayarakat perlunya mebangun jembatan agar masyarakat tidak harus memutar jauh jika ingin bepergian, baik ke Bojong Gede, maupun ke Cibinong.
Akan tetapi setelah terbangun, jembatan pertama di Sukahati ini tak pernah memndapat perawatan. Kondisinya dibiarkan begitu saja apa adanya sejak pendirian sampai sekarang. Pemerintah sma sekali tidak memperhatikan kondisinya. “Sekarang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Seharusnya Pemkab Bogor melalui Dinas Bina Marga Pengairan (DBMP) memperhatikan. DBMP jangan diam saja dengan kondisi jembatan yang sudah rusak. DBMP seharusnya turun tangan memperbaiki, karena miris juga melihat Cibinong sebagai Ibukota Kabupaten Bogor, tapi kualitas jembatanan sudah tidak layak seperti itu,” kata Abdul. [] Harian PAKAR/Admin