Jembatan Otista Bakal Diresmikan 8 Desember
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Progres pembangunan jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) mencapai 75 persen dengan deviasi positif 4 persen.
Meski progres baru mencapai 75 persen, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menetapkan tanggal peresmian jembatan yang menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp49 miliar itu pada 8 Desember 2023.
“Pemkot Bogor sudah menetapkan tanggal untuk peresmian jembatan Otista pada 8 Desember 2023,” ucap Wakil Walikota Dedie Rachim usai meninjau progres pembangunan Jembatan Otista pada Senin (30/10/2023).
Ditetapkannya peresmian jembatan Otista pada 8 Desember 2023, karena merupakan kesepakatan bersama.
“Saya meminta kepada kontraktor melalui Dinas PUPR Kota Bogor untuk mempercepat proses pembangunan. Karena ada beberapa point yang masih harus kami selesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Itu membutuhkan effort atau semacam komitmen dari kontraktor dan juga teman-teman pendukung lainnya,” katanya.
Setelah itu, lanjut Dedie akan dilanjutkan langkah beautifikasi dengan perbaikan trotoar dan perbaikan utilitas melalui ducting.
“Jadi nanti di Kota Bogor ada beberapa titik field projek penurunan kabel utilitas itu menjadi ducting. Kota Bogor salah satu kota yang sudah punya program untuk perbaikan kabel-kabel utilitas,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada dinas untuk melakukan pengawasan dan komitmen dari kontraktor untuk meningkatkan dan juga mempercepat pembangunan jembatan Otista ini.
Ia juga meminta kepada masyarakat agar bersabar karena pembangunan jembatan Otista ini merupakan sebuah pembangunan yang cukup strategis di Kota Bogor yang membutuhkan kesabaran.
“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mau memahami meski dengan adanya pembangunan jembatan Otista ini membuat masyarakat mungkin untuk mobilisasi nya lebih berat karena kemacetan, keterbatasan ruang dan jalan,” jelas Dedie.
Ia berharap pembangunan jembatan Otista ini menjadi solusi kemacetan di Kota Bogor, sebab selama ini terjadi bottle neck atau penyempitan sehingga masyarakat bisa lebih leluasa melakukan mobilitas. Termasuk juga yang berolahraga.
Ia mengungkapkan, bahwa ada perubahan ketinggian pada jembatan, karena jembatan ini perlu ketebalan khusus terutama di jalur trem.
“Ada penambahan ketinggian sekitar satu meter, jadi turunnya ini tidak terlalu curam lagi, lebih landai tetapi nanti ada penyesuaian dengan ketinggian trotoar, insyaallah itu solusi terbaik yang sudah di pikirkan dan di rencanakan,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR, Rena Da Frina menuturkan, saat ini (Balok Girder) jalur trem mulai terpasang, targetnya pada akhir Minggu depan semuanya bisa terpasang dengan baik.
“Saya masih optimis bisa terpasang pada awal November 2023. Untuk jembatan utamanya itu ternyata ada 6 balok girder atau punggung jembatan ditambah 2 untuk jalur trem, jadi total ada 8 balok girder,” kata Rena
Karena mempertahankan lengkung sebagai heritage, kata Rena ada penyesuaian ketinggian dari jembatan sekitar 1,8 meter.
“Kita menyesuaikan, tidak langsung tinggi di jembatan, tetapi ambil ketinggian mulai dari jembatan kecil (sebelum jembatan Otista),” terangnya
“Jadi ada beberapa permintaan warga terkait dengan penyesuaian ketinggian badan trotoar didepan toko mereka dan itu bisa diakomodir, terus juga akan ada penambahan tangga di dekat jembatan, kemudian ada space untuk muter kendaraan, bisa dijadikan juga area parkir,” pungkasnya. [] Ricky