Laporan Utama

Ini Solusi Mudah Ridwan Kamil Cegah Penetrasi Renternir

BOGOR-KITA.com – Tidak ada yang tidak bisa, tidak ada persoalan yang tidak ada solusinya. Inilah salah satu ciri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mantan Walaikota Bandung ini familiar dengan teori dialektika yang diperkenalkan filsuf idealis Jerman Georg Wilhelm Friedrich Hegel yang bertumpu pada tesa, antitesa dan sintesa. Dalam teori ini setiap tesa diyakini pasti ada antitesanya dan pernsenyawaan tesa dan antitesa melahirkan sintesa.

Hal ini terlihat dari cara Emil menghadirkan solusi menghadapi rentenir yang menjerat banyak ibu – ibu di Garut Jabar.

Apa solusi Emil? Ada dua. Pertama, menghadirkan jasa keuangan yang  tidak mencekik rakyat. Kedua menjaga kekompakan.

Dalam hal jasa keuangan Emil menghadirkan sektor jasa keuangan yang bisa memberikan pinjaman ringan untuk masyarakat. Ada tiga instrumen jasa keuangan syariah yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kredit, yakni Bank Wakaf Mikro, Kredit Mesra, dan bank syariah.

Baca juga  Ridwan Kamil Paparkan Keberhasilan Pemulihan Sungai Citarum di Skotlandia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sebetulnya banyak cara untuk mendapatkan kredit tanpa harus meminta pinjaman ke rentenir. Namun, masalah saat ini, kata, masyarakat kurang kompak dan bersatu dalam hal kredit, sehingga masih ada yang memanfaatkan rentenir untuk dapat pinjaman.

“Ibu-ibu di Garut khususnya banyak yang terkena rentenir. Padahal banyak cara (untuk dapat kredit). Oleh karena itu, selama lima tahun umat Islam di Jawa Barat harus kompak, hanya itu masalahnya, kurang kompak,” ujar Emil saat hadir dalam sosialisasi Literasi Keuangan Syariah yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (23/3/2019).

“Jadi, tinggal ke masjid, minta ke Bank Wakaf Mikro, pergi ke bank syariah. Insya Allah ekonomi maju umatnya juga makin maju. Tinggal mau apa tidak, bersatu atau tidak, ukhuwah Islamiyah harusnya kuat,” katanya.

Baca juga  Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Bahas KEK Lido

Lebih lanjut, menurut Emil, saat ini transaksi keuangan syariah di Jawa Barat baru mencapai sekitar 8%. Padahal mestinya ada di atas 90% dengan banyaknya umat Muslim di Jabar. Selain itu, jumlah masjid di Jabar yang lebih dari 100 ribu masjid dan jumlah pesantren yang lebih dari 11 ribu pedantren bisa menjadi potensi besar pemanfaatan sektor keuangan syariah di Jawa Barat.

“Nah, sekarang ada program Bank Wakaf Mikro, dipinjami Rp 1 juta dibayar cuma Rp 26 ribu tiap minggu, kan tidak repot, atau pinjam Rp 3 juta bayarnya Rp 70 ribu setiap minggu,” kata Emil.

“Saya juga ada program kredit mesra, tahun ini di-ngabret-keun. Cukup ke masjid minta surat rekomendasi dari Ketua DKM tanpa bunga tanpa agunan, bisa,” jelasnya. [] Admin/Humpro Pemdaprov Jabar

Baca juga  Jabar Terima Hibah 121.648 Dosis Vaksin COVID-19 untuk Penyandang Disabilitas
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top