Ini Lima Hal yang Bikin Inggris Sukses Singkirkan Jerman di Euro 2020
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Rakyat Inggris pesta pora. Mereka merayakan kejutan yang terjadi di Stadion Wembley, London, Selasa (30/6/2021) dini Hari WIB, di mana The Three Lions atau Timnas Inggris sukses menyingkirkan Jerman yang selama ini menjadi momok 2-0.
Sukses ini membawa Harry Kane dan kawan-kawan lolos ke babak perempat final Euro 2020. Kemenangan atas Jerman di babak knock-out ini sudah dinanti-nanti selama 55 tahun.
Skuat asuhan Gareth Southgate ini dapat pujian karena mampu membendung Jerman yang menjadi salah satu favorit juara. Dua gol Inggris dicetak Raheem Sterling dan Harry Kane.
Berikut ini ada lima hal yang membuat Inggris sukses membungkam Tim Panser Jerman:
1. Kesabaran mendatangkan kebaikan
Ketika Anda telah menunggu 55 tahun untuk mengalahkan Jerman di babak knock-out dalam persaingan sepak bola, Anda mungkin berharap bahwa kesabaran akan diperlukan.
Kadang-kadang di babak kedua, sepertinya Inggris menggunakan cara yang tidak masuk akal, sering berbalik ke dalam dan bermain perlahan di belakang. Untuk suatu periode, Jerman menikmati penguasaan yang signifikan dan menguasai Inggris dengan nyaman.
Jerman bahkan memiliki peluang terbaik awal babak kedua melalui Kai Havertz. Bahayanya adalah, meskipun Inggris adalah tim yang lebih baik, kehati-hatian mereka akan mengundang perpanjangan waktu dan penalti. Tapi Inggris jelas dalam apa yang ingin mereka lakukan bahkan jika itu hanya terjadi sedikit.
Inggris membangun serangan dengan cara memperlambat bola. Itu yang dilakukan oleh Luke Shaw dan Jack Grealish berkreasi sehingga menghasilkan dua gol.
Ketika mereka memiliki kesempatan, seorang pemain akan mengemudi untuk mencoba membuat jarak dua atau tiga meter untuk mengundang orang lain menyerang. Itu bekerja lebih baik di babak pertama tetapi perlahan peluang datang: pertama Sterling melaju, memberi umpan Kane yang dengan cepat memindahkan bola ke Jack Grealish lalu ke Luke Shaw.
Ini adalah permainan bek sayap yang mereka cari. Grealish menyodorkan bola ke Shaw, dia lalu mengirim umpan manis menyusur tanah yang membuat Sterling mencetak gol.
Memang perlu kesabaran dalam bermain, seperti juga diperlihatkan para pemain Kroasia saat menyingkirkan Spanyol. Inggris butuh 75 menit untuk menanti momen terbaik mereka menyerang dan menghasilkan gol.
2. Menyenangkan dalam menekan lawan
Gol kedua terjadi hampir serupa dengan gol pertama, di mana kuncinya umpan terobosan cepat melalui garis para pemain Jerman.
Meskipun Inggris tidak pernah menekan dengan intensitas tinggi atau dalam ledakan singkat, tapi mereka mampu mengusai bola di wilayah Jerman. Cara ini yang perkenalkan pelatih Juergen Klopp.
Di awali dengan Shaw yang merebut bola Robin Gosens dengan cerdik dia melanjutan ke Grealish. Grealish yang akan pindah dari Aston Villa ke Manchester City, dengan umpan cepat lambung ke jantung pertahanan Jerman, langsung disambut sundulan Harry Kane yang tak bisa dijangkau kiper Jerman.
3. Formasi main bertahan yang dicerca tapi justru berhasil
Delapan pemain bertahan dan tiga penyerang adalah reaksi awal yang mengecewakan terhadap pemilihan tim Southgate. Tapi itu lebih tergantung bagaimana Anda mengaturnya.
Kieran Trippier sering berada di sayap kanan. Memang, terkadang dia bahkan berada di posisi kanan dalam yang kuno, di samping Harry Kane, dengan Bukayo Saka di luar mereka. Itu adalah pernyataan yang berani: kami akan melihat bek sayap Anda dan kami akan mengangkat Anda.
Pemain Jerman, Robin Gosens menghadapi tiga pemain Inggris Trippier, Des Walker dan Saka. Tidak heran Gosen sebagai pemain andalan Tim Panser menjadi penduplai bola kali ini mati kutu. Ini juga yang membuat permainan Jerman terputus di tengah jalan.
Tak cuma itu, Joshua Kimmich di sebelah kanan, juga tak banyak dapat umpan dari temannya karena ketatnya penjagaan Inggris.
Akhirnya, bek sayap Inggris yang menang. Goosens dan Kimmich tidak bisa benar-benar mempengaruhi permainan, sedangkan Luke Shaw menjadi bintang dan kreator akan dua gol Inggris yang tercipta.
4. Pengawalan orang per orang Inggris
Kai Havertz menjadi pemain paling berbahaya Jerman karena dia bisa memanfaatkan ruang kecil antara pertahanan dan lini tengah lawan. Tapi Harry Maguire rajin, mengikutinya ke atas lapangan setiap kali dia pergi mencari tempat.
Keamanan dari tiga bek lainnya, membuat Maguire juga bisa melacaknya di mana-mana dan mencegahnya mendikte permainan atau menciptakan peluang.
Ketika Maguire menahan diri, Luke Shaw naik ke depan untuk membantu serangan. Permainan dinamis Jerman kali ini tak terlihat karena rapih dan disiplinnya cara bertahan yang diterapkan pemain Inggris. Paling tidak, Jerman hanya menciptakan tiga peluang berbahaya yang bisa terbaca lawan.
5. Memaksa lawan keluar dari gaya permainannya
Inggris tampil beda, lebih defensif tapi dengan kreatifitas tinggi. Cara ini membuat Jerman keluar dari gaya permainannya.
Jerman sangat jarang menguji Inggris, yang tetap nyaman dan setidaknya di babak pertama, memegang kendali. Ketika Jerman memang harus menekan Inggris karena tertinggal 0-1, mereka sepenuhnya bergantung pada umpan silang Kimmich/Gosens dan bek Inggris Maguire khususnya dan John Stones dapat mengatasinya sepanjang permainan.
Umpan-umpan Jerman menjadi tidak terlalu berbahaya dan Inggris pantas memenangkan pertandingan dengan skema baru lebih bertahan, memperlambat serangan dan kreatif dalam menciptaan peluang di saat lawan sudah mulai lengah. [] Anto