BOGOR-KITA.com – Plastik kini menjadi isu dunia. Karena itu Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan peraturan walikota yang melarang penggunaan plastik di Kota Bogor yang dikenal dengan program botak (Bogor Tanpa Kantong Plastik). Pemerintah Kabupaten juga sudah meluncurkan program Antik atau Kabupaten Bogor Asri Tanpa Kantong Plastik.
Mengapa kantong plastik dilarang?
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesia Green Action Forum (IGAF) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bergerak di bidang lingkungan, mengadakan Open Discussion yang merupakan rangkaian dari acara ISEW (IPB Sustainable Environmental Week), di Kampus IPB Dramaga, Bogor (31/3/2019).
Open Discussion ini diisi oleh dua pembicara yaitu Prof. Dr. Ir. Etty Riani, dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, yang juga ahli dalam bidang toksik, dan Renny Widyanti selaku perwakilan dari Earth Hour Bogor.
Dalam paparannya Prof. Dr. Ir. Etty Riani mengatakan, masyarakat harus bijak memakai plastik. “Gunakan plastik secara efisien dengan cara mengurangi atau memakai kembali plastik tersebut. Plastik sulit untuk diuraikan, namun jika sudah terurai akan mengalir ke laut dan menjadi marine debris atau sampah laut. Nanti termakan oleh ikan dan ikan itu kita makan. Pada akhirnya, manusia juga yang terkena dampak sampah plastik,” tutur Prof. Etty seperti dikemukakan dalam siaran pers kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (2/4/2019).
Sementara Renny Widyanti membahas dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan sosial. Menurut data Dinas Kebersihan Kota Bogor, tutur Renny, per harinya Kota Bogor menghasilkan 600 ton sampah. Dari jumlah itu, sebanyak tiga persen berasal dari kantong plastik dan 10 persen berasal dari sampah plastik lainnya. Jumlah ini sangat besar sampah yang tak bisa dengan mudah diuraikan.
“Peraturan baru di Kota Bogor yaitu tidak disediakannya kantong plastik pada beberapa ritel besar. Hasilnya, sampah kantong plastik berkurang dua sampai lima persen dari jumlah awalnya,” jelas Renny. Renny juga memberi dorongan pada mahasiswa agar secara perlahan mengganti plastik dengan bahan yang dapat digunakan terus menerus, seperti membawa tumbler, kotak makan, dan selalu membawa totebag.[] Admin