BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sebanyak empat perusahaan farmasi tingkat dunia, kini tengah berlomba menemukan vaksin untuk meredam virus corona (covid-19) yang telah memakan korban hampir 500 ribu penduduk dunia dan tercatat sebanyak 9.950.666 orang tertular sampai Sabtu (27/6/2020).
Apa saja empat perusahaan tersebut? Mereka itu adalah Sanofi, GSK, AstraZeneca dan Moderna.
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona (covid-19) pada Maret 2020 menjadi pandemi, karena penyebarannya ke seluruh dunia, sejak itu semua negara berharap perusahaan farmasi menemukan vaksin untuk meredam covid-19.
Sanofi, salah satu produsen vaksin utama dunia, sedang mengerjakan pengembangan dua vaksin terhadap covid-19, yang diharapkan akan diproduksi pada tahun 2021.
Perusahaan Perancis tersebut menurut kantor berita Reuter, mengklaim berada di posisi yang sangat baik untuk memproduksi vaksin, yang akan dapat diandalkan dan tersedia dalam jumlah besar.
Vaksin lain dikembangkan oleh British GSK, menggunakan apa yang disebut teknologi DNA rekombinan, sudah digunakan untuk vaksin influenza. Mereka berencana untuk menjalani uji klinis pada bulan September dan akan tersedia pada paruh pertama 2021, sedikit lebih awal dari yang diumumkan Sanofi. Kelompok itu optimistis dapat menghasilkan hingga satu miliar dosis per tahun.
Sanofi akan menyambut kesuksesan laboratorium mana pun yang menawarkan vaksin yang efektif dan aman. “Kami sedikit lebih lambat tetapi kami lebih cenderung berhasil,” ungkap Direktur Pelaksana Sanofi Paul Hudson dalam konferensi pers awal pekan ini.
Sanofi juga bekerja sama dengan Translate Bio, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di AS, untuk vaksin berbasis teknologi mRNA. Laboratorium ini berencana untuk memulai studi klinis fase I pada akhir tahun dan jika positif, mendapatkan persetujuan pada paruh kedua tahun depan untuk produksi massal.
Laboratorium lain telah memulai uji klinis, termasuk American biotech Moderna, yang ingin memasuki fase ketiga dan terakhir pada bulan Juli.
Sementara raksasa farmasi Inggris, AstraZeneca dan University of Oxford mengatakan, mereka mengharapkan hasil musim gugur ini pada efektivitas vaksin yang saat ini mereka kembangkan bersama.
Saat ditanya tentang keterlambatan dibandingkan dengan pesaing Sanofi, Hudson dengan yakin mengatakan: “Kami adalah satu-satunya vaksin dalam lomba yang menawarkan platform terbukti yang bekerja dalam skala besar berdasarkan teknologi DNA rekombinan. Kemungkinan kami yang lebih dari 70% untuk mendapatkan kemanjuran (pada vaksin) mungkin lebih tinggi daripada orang lain.”
Sanofi juga menampik berita bahwa jika merka menemukan vaksin akan terlebih dahulu melayani untuk kebutuhan Amerika Serikat. Mereka menegaskan kembali, vaksin temuannya akan disediakan untuk semua pihak atau semua negara. [] Anto