Dedie Rachim Lantik 22 Kepala Sekolah, Tegaskan Pentingnya Penguatan Karakter dan Efektivitas Sekolah
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, melantik 22 Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kota Bogor dalam acara yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, pada Jumat (7/11/2025).
Dedie menjelaskan, pelantikan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bogor untuk melengkapi kebutuhan kepala sekolah di seluruh satuan pendidikan di kota hujan. Namun, ia mengakui bahwa masih ada sejumlah sekolah yang belum memiliki kepala sekolah definitif.
“Yang penting masih ada beberapa PR untuk bisa melengkapi seluruh sekolah di Kota Bogor ini dengan kepala sekolah. Jadi, ada beberapa yang masih kosong karena memang proses sekarang ini harus ditempuh dengan koordinasi ke BKN dan juga Kemendikdasmen. Ini 22 dari sisa 48 lagi yang harus kita selesaikan,” kata Dedie.
Ia mengatakan, setelah seluruh kepala sekolah terisi, manajemen sekolah dan pelaksanaan program pendidikan di Kota Bogor akan berjalan lebih optimal.
“Kalau sudah lengkap, berarti manajemen sekolahnya bisa berjalan dengan baik, kemudian juga program-program di bidang pendidikan akan terlaksana secara lebih sempurna dibanding kalau satu sekolah belum ada kepala sekolahnya,” jelasnya.
Selain itu, Dedie juga menyoroti tantangan ke depan terkait potensi kekurangan guru di Kota Bogor. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah program merger sekolah, terutama bagi sekolah dengan jumlah murid yang sedikit.
“Program merger masih akan menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan kekurangan guru. Tapi di sisi lain, merger juga dilakukan karena memang ada beberapa sekolah yang muridnya berkurang. Jadi supaya lebih efektif, termasuk dalam penggunaan anggaran,” ujarnya.
Dedie berpesan kepada para kepala sekolah yang baru dilantik untuk tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter peserta didik.
“Kepala sekolah harus bisa mendorong pembangunan karakter anak-anak kita. Mereka harus menjadi anak-anak Bogor yang bukan hanya sehat fisiknya, tapi juga punya wawasan yang luas, perilaku yang baik, dan saling menghormati,” ucapnya.
Ia menegaskan, tujuan akhir dari pendidikan di Kota Bogor adalah mencetak generasi yang berakhlak mulia sekaligus cerdas dan berdaya saing tinggi.
“Intinya, kita ingin anak-anak ini menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah, saleh dan salihah, pintar, sehat, dan mampu bersaing untuk menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Herry Karnadi, menambahkan bahwa secara total terdapat 48 posisi kepala sekolah yang perlu diisi. Dari jumlah tersebut, enam kepala sekolah siap dilantik, sementara 42 lainnya masih dalam proses.
“Sekarang untuk proses menjadi kepala sekolah perlu melalui aplikasi BCKS atau Bakal Calon Kepala Sekolah yang di dalamnya ada beberapa tahap ujian,” terang Herry.
Ia menjelaskan, tahapan tersebut meliputi seleksi administrasi, tes kemampuan kompetensi dan substansi, serta wawancara akhir.
“Pertama administrasi, kedua tes kemampuan kompetensi dan substansi. Setelah itu baru diwawancara terakhir. Prosesnya cukup panjang. Tes Kemampuan Akademis (TKA) juga harus dilalui dan lolos,” pungkasnya. [] Ricky
