BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Masih banyak masyarakat yang tergagap-gagap menyesuaikan diri dengan cara kerja di era industri 4.0. berbasis internet. Tapi tidak dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Di bawah kepemimpinan Bupati Bogor Ade Yasin dan Wakil Bupati Iwan Setiawan, Pemkab Bogor bergerak cepat.
Tidak lama setelah dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati, Ade Yasin dan Iwan Setiawan menjalin kerja sama dengan Alibaba.com sebagai gold membership .
Saat ini pemkab Bogor tengah mempersiapkan para staf untuk mengenali dan memahami apa itu era indutri 5.0.
Pengenalan dan pemahaman ini dilakukan melalui lanjutan Workshop Manajemen Pengadaan Menghadapi Industry 5.0 Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Setda Kab.Bogor yang berlangsung di Hotel Seruni – Cisarua, Kabupaten Bogor, 19-21 November 2019.
Apa itu Revolusi Industri 5.0?
Lektor Kepala Universiti Sains Malaysia (USM), Prof Reevany Bustami PhD berbagi pengetahuan terkait Revolusi Industri 5.0 melalui kuliah tamu, Jumat (7/12/2019), di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS.
Pada kuliah tamu tersebut, pria yang akrab disapa Reevany itu memperkenalkan Revolusi Industri 5.0 kepada para mahasiswa.
Ia menerangkan bahwa setiap revolusi industri memiliki dua gelombang. “Adanya konsep dua gelombang pada perkembangan revolusi industri jelas sudah terjadi,” ucap kepala editor di jurnal internasional Malaysia ini dengan bahasa melayu.
Reevany menyampaikan, bahwa melalui konsep dua gelombang revolusi industri, terdapat satu gelombang yang telah dirasakan dengan jelas seperti Revolusi Industri 4.0 dan ada pula yang masih tersembunyi seperti Revolusi Industri 5.0.
Meskipun masih tersembunyi, Revolusi Industri 5.0 telah dimulai dan menunggu untuk ditaklukkan sematang mungkin.
Pada Revolusi Industri 5.0, akan terdapat aspek yang akan mengembalikan kejayaan peradaban manusia. Aspek-aspek yang berkolaborasi satu sama lain adalah fisik, digital, dan biologis, serta dilengkapi dengan hadirnya aspek spiritual.
“Pada Revolusi Industri 5.0 ini, agama akan kembali masuk untuk memimpin sains lagi,” tegas dosen senior itu.
Reevany yakin bahwa pada Revolusi Industri 5.0 mendatang merupakan suatu era yang akan menjadi kekuatan untuk mengubah Nusantara. “Dengan mengembalikan nilai-nilai luhur Nusantara serta kembalinya kebanggaan terhadap identitas Nusantara, dan bangkitnya pemahaman atas spiritual maka negara-negara di Asia Tenggara dapat bangkit untuk memimpin perkembangan Revolusi Industri 5.0. [] Admin