CARE LPPM IPB University dan Pertamina EP Zona 11 Gelar Pelatihan Desa Wisata
BOGOR-KITA.com, BOGOR – PT Pertamina EP Zona 11 bekerja sama dengan Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menggelar pelatihan pengembangan desa wisata berbasis masyarakat untuk warga Desa Doudo. Head Comrel and CID Pertamina Zona 11, Achmad Setiadi menyampaikan bahwa Pertamina senantiasa berkomitmen dalam mengembangkan masyarakat, khususnya di desa-desa sekitar operasional perusahaan.
Pertamina menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Ia berharap agar peserta bisa menerapkan ilmu dari pelatihan ini sehingga selanjutnya dapat mengembangkan potensi desa Doudo untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala CARE IPB University, Prof Didik Suharjito dalam sambutannya mengatakan bahwa modal sumberdaya manusia, modal sosial dan modal sumberdaya alam yang dimiliki Desa Doudo dapat menjadi pendorong keberhasilan pengembangan desa wisata berbasis pendidikan lingkungan.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 orang perwakilan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Bumdes Desa Doudo, Kelompok Wong Doudo Craft, Kelompok Olahan Pangan Mbok Doduo, serta kader-kader Desa Doudo lainnya.
Pada kesempatan ini Kepala Desa Doudo, Sutomo menjelaskan bahwa Desa Doudo dulunya merupakan desa gersang dan sulit air. Namun saat ini dikenal sebagai kampung hijau dan asri.
“Warga Doudo mengembangkan kampung tematik di masing-masing RT. Ada Kampung Si Cantik Cerdas, Kampung Sayur, Kampung Toga, Kampung 3R, Kampung Elink, dan Kampung Aloevera. Karena dianggap berhasil dalam pengelolaan lingkungan, desa kami menerima berbagai penghargaan di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Desa Doudo pernah menjadi perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti penilaian Program Kampung Iklim (Proklim) di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian KLHK tahun 2019. Untuk itu, kami ingin mengoptimalkan potensi ini dengan menjadi “Desa Wisata Pendidikan Lingkungan” atau “Doudo Edu Green Village”,” ujarnya.
“Kami ingin desa yang sudah kami tata ini memberikan manfaat lebih untuk masyarakat, sehingga kami berencana mengembangkan desa wisata berbasis pendidikan lingkungan atau “Doudo Edu Green Village”. Terima kasih untuk CARE IPB dan Pertamina Zona 11 yang sudah mendukung pengembangan desa kami, ” ungkapnya.
Sebagai narasumber, Kania Sofiantina Rahayu, SIKom MPar MTHM, Dosen Sekolah Vokasi IPB University menyampaikan bahwa secara umum ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan desa wisata. Yaitu daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas dan kelembagaan (pengelola).
Agit Kriswantriyono, SP, MS selaku Sekretaris CARE IPB University menambahkan bahwa aspek partisipasi dan kelembagaan merupakan hal yang sangat penting.
“Partisipasi masyarakat Desa Doudo dalam mengembangkan wisata desa sangat diperlukan. Para pengelola desa wisata hendaknya diisi kader-kader desa yang memiliki komitmen dalam pengembangan desa wisata ini. Pengembangan wisata desa berbasis masyarakat ini akan memberikan manfaat dan multiflier effect bagi kemajuan ekonomi masyarakat Desa Doudo,” ujar Agit. [] Hari