Kab. Bogor

Buru Sergap Covid-19 Puskesmas Curug

BOGOR-KITA.com, JASINGA – Sejak pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia, Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan primer di tingkat masyarakat tetap memberikan pelayanan dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Upaya puskesmas untuk menangani Covid-19 sudah dilakukan mulai dari identifikasi kasus, isolasi dan karantina, pemeriksaan/pengujian (testing), perawatan (care/treatment), dan pelacakan kontak (contact tracing).  Namun masih saja angka-angka pada kasus baru dan bahkan kematian terus bergulir naik seakan-akan tidak pernah mencapai puncaknya.

Dari upaya Puskesmas dalam penanganan Covid-19 tersebut, pelacakan kontak merupakan mekanisme penting untuk mengendalikan Covid-19. Pelacakan kontak yang komprehensif harus dilakukan segera setelah kasus atau kluster teridentifikasi. Selama terjadinya transmisi yang intens, pelacakan kontak mungkin sulit dilakukan tetapi harus dilaksanakan sejauh mungkin.

Baca juga  Anggota DPR RI Mulyadi Soroti Parkir Liar Di Puncak, Sebabkan Kemacetan

Menanggapi kondisi tersebut, Puskesmas Curug meluncurkan inovasi Buru Sergap Covid Curug (Buser Curug) sebagai suatu proses pelacakan kasus yang terdiri dari identifikasi, penilaian dan pengelolaan terhadap seorang yang telah terpapar penyakit dengan tujuan untuk memutus rantai penularan. Putusnya rantai penularan akan dapat mengendalikan pandemi penyakit menular, termasuk COVID-19. Ketika ada seseorang yang terinfeksi COVID-19, maka semua orang yang mungkin kontak, akan diidentifikasi dan diberi informasi. Proses ini sangat bergantung pada kejujuran individu, karena informasi yang diberikan akan menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya terkait testing, treatment, dan karantina.

“Inovasi Buser Curug terdiri dari kempat kegiatan utama yang disingkat menjadi 4 T, yaitu Temukan Kasus Terkonfirmasi Positif , Tes Swab bagi warga dan kontak erat yang Terkonfirmasi Positif,  Tunggu Hasil Swab Antigen, dan Terapi Rehabilitasi bagi warga yang Terkonfirmasi Positif,” ucap Kepala Puskesmas curug Alih Yuliadi, SKM.

Baca juga  4 Santri Tenggelam di Sungai Cidurian, 1 Meninggal 3 Selamat

Menurut Alih, Puskesmas Curug juga mengimplementasikan inovasi Buser dengan cepat saat menerima laporan adanya kasus positif. “Setelah mendapat data positif tersebut, cek alamatnya, lalu kita hubungi yang bersangkutan untuk melaksanakan tes swab dan prosedur lainnya yang terdapat dalam inovasi Buser,” katanya belum lama ini.

Dendi Nugraha, AMd.Kep sebagai penanggung jawab inovasi Buser menambahkan komponen penting dalam pelaksanaan Buser Curug adalah masyarakat dan dukungan publik, perencanaan dan pertimbangan yang cermat terhadap konteks, komunitas, dan budaya lokal; tenaga kerja pelacak (tracer) dan pengawas kontak terlatih; dukungan logistik untuk menghubungi tim tracing; dan sistem untuk menyusun, mengkompilasi, dan menganalisis data secara real-time serta kapasitas yang memadai dari negara untuk pengujian kasus suspek (swab PCR).

Baca juga  743 KK di Curug Jasinga Terima Bansos Beras

“Kami juga mengharapkan tentunya dukungan dari berbagai pihak untuk membantu upaya tracing kasus Covid-19 dalam memutus mata rantai Covid-19 khususnya di wilayah kerja puskesmas Curug,” katanya.

Dengan inovasi ini, diharapkan dapat menekan kasus penularan menekan penularan Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Curug dan menekan angka kematian akibat Covid-19. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top