BOGOR-KITA.com, PURWAKARTA – Radikalisme merupakan akar munculnya tindakan terorisme yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini dikemukakan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam Workshop Antiradikalisme yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, di Bale Sawala Yudistira, Kompleks Pemda Kabupaten Purwakarta, Kamis (12/12/2019).
Workshop dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari kepala sekolah SMA/SMK/SLB negeri dan swasta, para pengawas sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, perwakilan siswa, serta perwakilan forum dan pengurus OSIS. Workshop tersebut bertujuan mencegah masuknya radikalisme ke SMA/SMK/SLB di Jabar.
Lebih lanjut, Anne mengatakan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam pencegahan radikalisme. Ada beberapa dimensi pembelajaran yang harus menjadi benteng pertahanan masuknya paham radikalisme ke lingkungan sekolah.
Pertama, dimensi kelas dengan berbagai pendekatan dan model pembelajaran dengan mengintegrasikan pemahaman antiradikalisme, serta dampak dan bahayanya.
“Kedua, dimensi lingkungan sekolah juga bagian tak terpisahkan dalam membangun gerakan antiradikalisme. Sekolah harus membuat model sebagai upaya pencegahan radikalisme,” katanya.
Hal tersebut, kata Anne, bisa dilakukan melalui pembiasaan tindakan yang mengandung nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di lingkungan sekolah.
Sedangkan, dimensi ketiga adalah keluarga dan masyarakat yang harus selalu berdampingan dalam mencegah berkembangnya radikalisme di tengah masyarakat.
Workshop dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari kepala sekolah SMA/SMK/SLB negeri dan swasta, para pengwas sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, perwakilan siswa, serta perwakilan forum dan pengurus Osis. [] Admin/Humas Pemdaprov Jabar