BOGOR-KITA.com – Manajemen Apartemen Botanical Residence menyepakati untuk tidak melakukan pembangunan, selama persoalan yang masih mengganjal dengan masyarakat sekitar belum diselesaikan. Hal ini dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Ade Sarip Hidayat setelah Manajemen Botanical Residence bertemu dengan Walikota Bogor Bima Arya di Bogor, Jumat (14/11).
Menurut Ade Sarif, dalam pertemuan itu, Bima mengatakan, Botanical Residence tidak bisa melakukan pembangunan sebelum semua perizinan terpenuhi sesuai dengan kesepakatan dengan warga RW 08.
“Botanical Residence sepakat mengikuti ketentuan tersebut. Jika hal itu tidak dipatuhi maka IMB ditinjau dan dievaluasi kembali. Sekarang Botanical Residence belum membangun, masyarakat di sana diharapkan tak meributkan pembangunan apartemen itu,” Bima sepeeti dikutip Ade Sarif.
Ade Sarip mengemukakan sebagai warga Ciheuleut dirinya mengakui daerah tersebut memang macet. “Saya tinggal 26 tahun di Ciheulet, kemacetan ini bukan karena adanya apartemen, melainkan karena faktor lain seperti Universitas Pakuan Bogor. Selain itu, di jembatan juga ada banyak PKL. Jadi, masalah Botanical Residence hanya persoalan izin dari warga saja. Untuk itu manajemen harus segera melakukan komunikasi intens serta pembuatan akses jalan untuk apartemen,” imbuhnya.
Pimpinan PT. Laksana Eka Marga, Sisca Muliantomengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan komunikasi dengan warga RW08. Sesuai permintaan warga pihaknya akan memenuhi pembuatan akses masuk dan keluar menuju Jalan Malabar serta penyediaan air bersih PDAM Tirta Pakuan.
“Dari awal, pada saat mengajukan amdal lalin dan IPPT, syarat awal dari izin tetangga warga sekitar sudah dipenuhi. Kita sebenarnya meminta perizinan dari warga yang berdeketan dengan Botanical Residence. Yang keberatan adalah warga dari RW 8 yang cukup jauh dari lokasi apartemen,” katanya.
Terkait jalan, imbuhnya, sebenarnya pihaknya sudah buat akses baru, karena itu, yang bikin macet bukan apartemen tapi Unpak. Apalagi kalau sudah mengadakan acara wisuda, jalan itu cukup padat,” imbuhnya.
Namun, sudah dilakukan pendekatan dengan dan akan dibuatkan jalan tembus ke Malabar. “Sesuai permintaan walikota, kita belum melakukan pembangunan, kemarin hanya syukuran saja. Kita akan selesaikan permasalahan aneka masalah tersebut agar dengan demikian bisa melakukan pembangunan secepatnya,” tukas Sisca. [] Harian PAKAR/Admin