Kota Bogor

Bima : Saya Tidak Ikhlas Kalian Jadi Generasi Madesu

BOGOR-KITA.com – Dihadapan para siswa SMK YKTB 1, Wali Kota Bogor Buma Arya berpesan agar jangan sampai terjebak dalam perilaku yang negatif seperti penyalahgunaan narkoba, terlibat tawuran dan lain sebagainya. Bima tidak para siswa menjadi generasi yang sia-sia.
“Setiap orang yang terjebak dalam penyalahgunaan narkoba akan mati sia-sia dan saya tidak ikhlas kalian terlibat tawuran. Karena hanya anak pengecut dan tidak punya nyali yang terlibat tawuran,” kata Bima Arya saat memimpin upacara bendera, Senin (21/11/2016) pagi di SMK YKTB 1, Jalan Raya Semplak Bogor.
Selain menyampaikan pesan, melalui kegiatan tersebut Bima secara langsung ingin memberikan motivasi bagi para pelajar dan generasi muda Kota Bogor untuk mempersiapkan dan meraih mimpi dan cita-citanya. Dalam kesempatan itu, Bima memberikan semangat bagi siswa siswi SMK YKTB agar sukses dan tidak memiliki Masa Depan yang Suram (Madesu).
“Jangan sampai kalian memiliki Madesu. Semuanya harus tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang membanggakan. Sukses menjadi anak yang membanggakan keluarga, sekolah dan Kota Bogor. Syukur-syukur ditakdirkan memberi rasa bangga bagi negara yang kita cintai, Indonesia,” cetus Bima
Dalam kesempatan itu, Bima mengingatkan arti kesuksesan. Menurut Bima, definisi sukses itu berbeda-beda dan sukses itu banyak ukurannya. Ukuran sukses itu sederhana, berhasil bekerja sesuai keinginan dan bahagia. Kata kuncinya adalah bahagia. Semua orang sukses dan orang hebat memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak terbatas. “Uang boleh banyak, jabatan boleh tinggi tapi kebahagian adalah urusan hati,” tuturnya.
Bima menegaskan jika ingin sukses, pegang janji pelajar yang sudah diucapkan pada saat pelaksanaan upacara. Bima mengingatkan, sebagai manusia, dipegang kata-katanya, satu kata antara kata dan perbuatan. Saya tidak ingin kalian menjadi generasi yang sia-sia dan tidak menjadi apa-apa atau mungkin generasi yang mati muda. Generasi yang akhir hidupnya tidak husnul khatimah, seperti generasi yang mati over dosis karena narkoba.
“Dan saya tidak ikhlas dan tidak rela. Pelajar yang terlibat narkoba dan tawuran, itu tanda menuju generasi yang sia-sia. Narkoba itu jelas, ujungnya pasti sia-sia. Meninggal diujung jarum suntik atau mati karena over dosis, bukan kebanggaan tapi keluarga menanggung malu ditambah tidak habis-habisnya menjadi omongan tetangga,” papar Bima dihadapan siswa dan guru SMK YKTB 1.
Bima mengingatkan, keberanian adalah berani untuk menghadapi hidup dan memenangkan persaingan. Bukan untuk bersaing dalam tawuran atau hal negatif lainnya. Maka, Bima secara tegas mengingatkan, bila ada pelajar yang terlibat tawuran, maka akan ditindak tegas.
“Nakal itu berbeda dengan kriminal. Nakal dalam arti biasa-biasa saja, insya Allah tidak apa-apa. Tapi jika kalian tertangkap tangan membawa senjata tajam ketika berangkat sekolah dan terlibat tawuran, itu namanya kriminal karena niatnya ingin membunuh, itu kriminal. Semua berawal dari niat,” tandas Bima.
Di akhir Bima kembali menekankan para siswa untuk memegang dan memenuhi janji yang telah diucapkan. Pemerintah Kota Bogor dan pihak Kepolisian Kota Bogor akan bersikap tegas jika ada siswa yang tertangkap membawa senjata tajam dan akan dihukum seberat-beratnya.
“Saya percaya jika kalian niat, punya cita-cita besar dan usahanya maksimal, Insya Allah tidak ada yang tidak mungkin. Kejar, berjuang dan usahakan mimpi kalian, itu namanya nyali dan berani. Pemenang adalah orang yang tertawa terakhir. Jadilah generasi pemenang dan membanggakan bagi semua,” pungkas Bima.
Kepala SMK YKTB Endang Effendi usai mendampingi Wali Kota Bogor menyampaikan rasa syukurnya. Endang berharap, semoga apa yang sudah disampaikan Wali Kota Bogor dapat menjadi motivasi dan dorongan bagi para siswa SMK YKTB di kemudian hari. [] Admin

Baca juga  Bima : Stop Tawuran, Rebut Masa Depan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top