BOGOR-KITA.com, BOGOR – Saya ingatkan semua, tahun ini harus lebih benar lagi bekerjanya, jangan sampai gagal lelang, jangan sampai terbengkalai, jangan sampai salah perencanaan. Masjid agung ini adalah salah satu contoh titik kelemahan dalam perencanaan.
Hal ini dikemukakan Walikota Bogor dalam briefing staff yang sengaja digelar di salah satu bangunan yang merupakan proyek Masjid Agung Bogor, Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Selasa (7/1/2020) yang dihadiri Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan para Kepala OPD, camat hingga lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
“Mengapa saya pilih briefing staff di sini? Pertama, untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa bekerja adalah ibadah. Ini masjid, ini tempat ibadah yang belum selesai pembangunannya.
“Kalau bekerja tidak dipahami sebagai ibadah, ya hasilnya begini. Hasilnya kemudian gagal lelang karena ada kepentingan. Kalau bekerja bukan ibadah, hasilnya tidak maksimal. Kalau bekerja dipahami sebagai ibadah, maka bekerjanya proper, tahapan dengan tahapan sesuai dengan prosedur, tidak ada permainan, tidak ada pengkondisian,” tambahnya.
“Jadi betul bekerja sebagai ibadah. Jadi, kalau main-main dengan pekerjaan, itu main-main dengan Tuhan. Main-main dengan amanah, itu main-main dengan Tuhan. Mari kita kuatkan niat bekerja untuk ibadah,” imbuhnya.
Usai briefing staff, Bima Arya kemudian mengajak para Kepala OPD untuk melihat lahan ex Taman Topi yang akan dijadikan Alun Alun Kota Bogor. Nantinya, ruang terbuka hijau ini akan menyatu dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor. [] Admin/Prokopim