Kota Bogor

Bima : Jalur SSA Harus Steril Dari PKL

BOGOR-KITA.com – Tiga minggu menjelang pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) pada (1/4/2016) mendatang, Walikota Bogor bertandang untuk ke-2 kalinya ke Kelurahan Cibogor pada Kamis (10/3/2016). Kedatangan kali ini untuk memantau jalur jalan pendukung SSA disekitaran wilayah Cibogor yang memang menjadi salah satu daerah pusat perdagangan yang jalur jalannya diisi para Pedagang Kaki Lima (PKL).

Sebelum sidak ke lapangan, Walikota Bogor Bima Arya mendengar pemaparan program dari Kelurahan Cibogor. Setelah itu bersama Camat Bogor Tengah Rachmawati, Lurah Cibogor Ramli Sahibu, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Achsin Prasetyo, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor Andri Latief berjalan kaki menelusuri Jalan Sawo Jajar, Dewi Sartika, Taman Topi yang masih dipadati dengan para PKL. Hal tersebut membuat jalan yang seharusnya diperuntukan bagi kendaraan menjadi lebih sempit dan membuat kemacetan. Padahal jalan tersebut nantinya menjadi jalan jalur SSA.

Baca juga  Kapolresta Jenguk Sopir Angkot di RSUD Kota Bogor

Bima Arya mengatakan, dirinya akan bekerja keras melakukan pembenahan sekaligus penataan PKL di Sawo Jajar dan Dewi Sartika. Hal tersebut akan dilakukan sesegara mungkin agar jalan alternatif tersebut bisa dilalui kendaraan pada SSA mendatang. “Ada PKL yang dirapihkan adapula yang harus digeser,” jelas Bima.

Lurah Cibogor Ramli Sahibu mengatakan, kunjungan ke-2 Bima saat ini memang memfokuskan pada monotoring jalur penunjang SSA. Seperti, Kapten Muslihat, Dewi Sartika, Pengadilan, Sawo Jajar, Gedong Sawah, Abesin, Paledang dengan tujuan mensterilkan PKL sebelum pemberlakukan SSA dimulai. “Jika tidak disterilkan kemungkinan akan terjadi kemacetan apalagi PKL yang paling banyak berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Taman Topi sampai Pengadilan,” jelas Ramli

Baca juga  Pemkot Bogor Dukung Komunitas

Ramli menjelaskan, permasalahn yang paling utama dari Cibogor yakni PKL dan kemacetan di perlintasan kereta Kebon Pedes. Maraknya PKL tidak terlepas karena adanya Pasar Anyar (Kebon Kembang) sementara keterbatasan lahan menjadi hambatan untuk menata PKL. Kemacetan di perlintasan kereta yang kerap terjadi setiap jam akan diselesaikan dengan rencana pembangunan Flyover. Meski hal tersebut masih perlu pematangan lebih lanjut terkait dana dan jadwal pelaksanaanya. “Flyover ini sangat diperlukan karena sifatnya sudah urgent sekali demi mengurai kemacetan,” pungkas Ramli. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top