Kota Bogor

Asal Mula Munculnya Nama Bondongan  

Ilustrasi/Istimewa

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Daerah atau kampung yang akan kita proyeksikan kali ini adalah sebuah tempat, yang memiliki bobot cerita  yang berhubungan dengan daerah seputarnya seperti dengan kampung Gudang, Empang, dan Lawang Saketeng, serta Pasar Bogor.

Pada zaman Belanda, banyak hasil bumi yang dibondong dari dan ke daerah itu untuk disimpan. Adapun hasil pertanian yang dibawa berupa cengkeh, pedes, kopi, umbi-umbian yang berkadar untuk bahan kiriman/memperjualbelikan dalam jumlah besar oleh VOC di zaman itu.

Sejak zaman Daendels dataran Bogor menjadi tumpuan dan embrio asal muasalnya perkembangan berbagai ilmu pengetahuan.

Ada keanehan yang tidak pernah dipersoalkan oleh masyarakat daerah Bondongan, yaitu jalan yang membelah daerah itu, mendapat lima buah nama yang tidak pernah sasar dan membingungkan.

Ini suatu keanehan karena jalan yang satu-satunya memanjang itu (1) disebut jalan Lawanggintung (2) Jalan Batutulis (3) Jalan Pahlawan (4) Jalan Bondongan (5) Jalan Empang.

Padahal jalannya masih itu-itu juga. Kelima julukan ini tidak pernah dipersoalkan, dan masyarakat Bogor bisa menetapkan tujuannya dengan mudah.

Baca juga  Perumda Tirta Pakuan Lakukan Perbaikan Selama 12 Jam, Pelanggan di Lokasi Ini Siap-siap Tampung Air

Sekarang kita bongkar kisah yang tercantum dalam setiap nama itu.

Lawanggintung nama yang diambil karena di tempat itu dahulunya banyak pohon gintung yang buahnya bernama gadog. Juga diprediksikan bahwa dahulu ada lawang atau pintu yang digantung sebelum masuk di areal keraton di zaman Pajajaran dulu.

Lewat Jalan Lawanggintung kita jumpai beberapa  daerah dan peninggalan bersejarah mari kita perinci;

-Dekat lembur Pakuan ada bekas bukit pertahanan Kerajaan Pajajaran berupa gundukan batu-batu setinggi lima meter secara memanjang yang sebenarnya sampai melintas Jalan Siliwangi, Jembatan Sungai Cipakancilan (Cipeucang) dahulunya memiliki tebing yang curam dan dalam, merupakan benteng pertahanan yang sukar ditembus musuh yang datang dari arah Timur. Sebagian lahan dulunya jadi asrama Kopasgat yang sekarang;

-Tepat di pinggir Jalan Batutulis memang ada batu bertulis dan batu menhir serta situs lainnya yang sangat otentik sebagai monumen bersejarah Kerajaan Ada kuburan Embah Dalem, merupakan Petilasan Ratu Dewata, raja di akhir tuanya menjadi Resi. Istana Presiden Soekamo adalah bekas tanah “patuha” dahulu tempat resi dan santana. Di bagian seberang terdapat Situs Purwakalih (Purwagalih) yang namanya terabadikan dalam sejarah dan cerita legenda serta wawacan Sunda. Juga terdapat Situs Embah Congkrang yang letaknya di pinggir jalan dekat pasar Balekambang;

Baca juga  Kota Bogor Siapkan 2 Skenario Lockdown

-Karena ada makam pahlawan Dreded, jalan itu bemama Jalan Pahlawan. Tapi ingat pada bagian sebelah kirinya ada kampung yang bernama Layungsari di sana lah dikuburkan dua orang Panglima Perang Pajajaran bernama Natadani dan Santana Kidang Pananjung. Pada bagian kanan Jalan Pahlawan  sebenarnya ada situs Mbah Mangprang (tetapi telah hilang) dulu berseberangan dengan pohon bunga Cempaka (telah hilang) tumbuh di pinggir lapangan luas termasuk    areal    lapangan    ―jero    keraton    Pakuan Pajajaran‖;

-Jalan Bondongan mulai dari depan asrama Polisi Bondongan bentuk Asrama itu harus dilestarikan jangan sekali-kali diubah terutama pada bagian depan bangunan asrama tersebut memiliki khazanah historis yang panjang; Jalan Bondongan ini sampai jembatan kereta api memiliki sejarah yang kuat dengan Komplek Kuburan Raden Saleh dan istrinya dibangun dibagian kiri jalan Bondongan. Beliau adalah pelukis dunia asal Indonesia dikenal sampai sekarang. Nama Raden Saleh tercantum dalam Ensiklopedi Tanjakan Bondongan, sebuah pudunan/turunan jalan yang mengasyikan apabila gejlugannya terasa bila kita berkendaraan cepat dari jalan Bondongan. Dahulu jalan itu merupakan pintu masuk ke areal lahan Keraton Pajajaran. Tebingnya curam yang membahayakan karena kedalamannya. Sukar ditembus musuh yang berusaha masuk ke daerah kerajaan. Demikianlah catatan yang tertera dalam buku sejarah, Nama Bondongan sendiri berasal dari istilah Sunda yaitu

Baca juga  Jelang Lomba Sekolah Sehat,  Pejabat Pemkot Bogor Ramai Tinjau SMPN 5

Ngabondong”   berarti memanggul   barang   secara   beriring (Ngaleut: Sunda) terutama membawa hasil bumi untuk dibawa ke kampung Gudang. Semua itu merupakan alur sejarah indah yang tak bisa dilepaskan dari kenangan masa lalu oleh masyarakat Bogor.

[] Admin/Hari/ Disadur dari buku berjudul “Toponimi Bogor” karya budayawan Eman Soelaeman, atas seizin editor Dr Abdurrahman MBP.M.E.I.

Ikuti Bogorkita di Google News

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top