BOGOR-KITA.com – Rambutnya putih tertutup uban, wajah dan tangannya mengendur akibat usia. Walaupun tak lagi muda, semangatnya mengajarkan Al-Qur’an patut diacungi jempol. Ya, di usia 70 tahun ini Mimid Suhaimi mendatangi langsung rumah-rumah muridnya.
Berawal dari permohonan teman-temannya yang meminta dirinya mengajar ngaji anak-anak mereka, bapak yang juga bekerja sebagai tukang jahit ini akhirnya menyanggupi dan mulai mengajar ngaji sejak lima tahun lalu dengan door to door.
“Murid saya tidak terlalu banyak tapi ada anak-anak dan juga orang tua juga,” katanya di sela acara pembagian insentif guru ngaji di Masjid An-Nur, Kelurahan Cilendek Indah, Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor, Rabu (24/7/2019).
Meski memiliki murid dengan jumlah sedikit, bapak lima anak ini tetap akan mengajar ngaji selama masih diberi kesehatan dan umur panjang. Ia pun mengaku senang bisa mendapatkan uang insentif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menunjukkan perhatian dari pemerintah kepada guru ngaji.
“Uang insentif dari pemerintah ini saya mau beli Al-Qur’an, buku dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Cerita inspiratif lainnya datang dari wanita paruh baya Nining Nurnaningsih. Ia sudah menjadi guru ngaji sejak tahun 1996 atau 23 tahun silam di TPA Gunung Batu. Ia yang awalnya seorang murid yang belajar mengaji tanpa diduga setelah lulus bisa langsung dipercaya menjadi guru ngaji di TPA yang memang sudah menjadi cita-citanya.
“Jadi guru memang cita-cita saya. Dan Alhamdulillah adanya insentif dari Pemerintah Kota Bogor jadi merasa terbantu buat digunakan keperluan anak,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengucapkan terima kasih sekaligus bangga atas antusias guru ngaji yang telah hadir meski nilai uang insentif yang diberikan Pemkot Bogor tidak sebanding dengan pekerjaan para guru ngaji yang mengemban tugas jauh lebih besar. Yakni mengajarkan Al-Qur’an yang merupakan petunjuk hidup bagi umat Islam.
“Kami di sini hadir untuk guru ngaji meski jumlahnya tidak banyak tapi ini bentuk kasih sayang dari Wali Kota Bogor yang memang program ini dimulai pada 2018 lalu,” katanya.
Ia menambahkan, ke depan acara ini akan disinergikan dengan lembaga lain. Seperti pada tahun ini yang disinergikan dengan BPJS Ketenagakerjaan sehingga para guru ngaji ini terjamin saat mengajar. Selain itu, acara penyerahan juga akan dimodifikasi dengan pemberian informasi tentang program Pemkot Bogor.
“Kami juga inginnya tidak hanya memberikan uang Rp 100 ribu per bulan tapi bisa memberikan bentuk perhatian lainnya kepada guru ngaji,” katanya. [] Admin/pemdaprov Jabar