“NGAGIRING BARUDAK” Inovasi dalam Upaya Peningkatan Gizi Balita dan Pencegahan Stunting
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Cakupan penimbangan balita di posyandu dapat dilihat dari indikator D/S yang merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita dan cakupan pelayanan kesehatan dasar. Berdasarkan acuan tersebut, dapat diketahui cakupan D/S Tahun 2018 di wilayah Puskesmas Tenjolaya 69,48% dari target 85%. Artinya, pencapaian target tersebut tidak tercapai. Salah satu penyebabnya adalah koordinasi, kemitraan dan kebersamaan dengan PKK, dasa wisma dan pihak donatur/ swasta dinilai masih kurang sehingga upaya pelayanan gizi di Puskesmas terutama bagi bayi dan balita belum optimal.
Menyikapi kondisi btersebut, Puskesmas Tenjolaya meluncurkan inovasi yang bernama “Ngagiring Barudak”. “Ngagiring”(Bahasa Sunda) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menggiring [meng-gi-ring], mengantar (membawa) ke sesuatu tempat. Sedangkan “Barudak”(Bahasa Sunda) artinya adalah anak-anak. Ngagiring Barudak merupakan upaya untuk pencapaian target indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita dan cakupan pelayanan kesehatan dasar di wilayah Puskesmas Tenjolaya dengan melibatkan lintas sektor.
“Inovasi ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kasus gizi buruk ataupun gizi kurang bahkan mencegah kejadian stunting,”kata dr. Syahrudin, Kepala Puskesmas Tenjolaya Sabtu (14/8/2021).
Selain itu, inovasi Ngagiring Barudak memiliki manfaat di antaranya: 1. Ibu balita dapat melihat contoh – contoh menu PMT yang harus di sediakan oleh keluarga untuk balitanya dengan pemanfaatan bahan pangan lokal yang tersedia; 2. Para stakeholder dapat melihat langsung kebutuhan – kebutuhan gizi masyarakat di desa – desa melalui peran posyandu; 3.Peran lintas sektor dan swasta dapat memaksimalkan dana untuk kebutuhan gizi (penguatan peran lintas sektor); dan 4. Penilaian status gizi lebih maksimal, karena seluruh balita di wilayah datang ke Posyandu (Peningkatan status Gizi Balita).
Kegiatan inovasi Ngagiring Barudak difokuskan pada 7 hal yaitu: Penunjukan kader Ngagiring Barudak dan koordinasi lintas program, sosialisasi dan advokasi PMT penyuluhan di Posyandu, penguatan komitmen dalam rangka peningkatan kunjungan balita ke Posyandu dan tatalaksana BGM, pelaksanaan pemeriksaan balita dan ibu balita dilakukan di posyandu untuk kemudian dicatat di register khusus dan dilaporkan kepenanggung jawab program PMT serta dikonsultasikan kepada dokter untuk tindaklanjut pemberian vitamin dan makanan tambahan. Makanan tambahan dan vitamin didistribusikan oleh kader kesehatan desa setempat. [] Hari