BOGOR-KITA.com – Kita membutuhkan masukan-masukan dari berbagai pihak terutama dari para mahasiswa. Kita butuh pemikirannya masih orisinil, yang bebas dari intervensi dan sebagainya.
Hal ini dikemukakan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman di hadapan Musyawarah Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor bertajuk tema ‘Sinergitas Dalam Membangun Bogor’ di Universitas Nusa Bangsa, Sabtu (3/11/2018).
Usmar menegaskan, tidak jarang program-program yang dirumuskan pemerintah menimbulkan pro dan kontra. Karena itu, tentu perlu second opinion dari berbagai pihak, termasuk dari BEM se-Bogor.
“Saya sangat yakin akan ada rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dalam forum musyawarah ini untuk Kota Bogor yang lebih baik,” ujar Usmar.
Usmar kemudian memaparkan enam skala prioritas Pemkot Bogor, meliputi penataan transportasi dan angkutan massal, penanggulangan kemiskinan, penataan pedagang kaki lima (PKL), penataan pelayanan sampah dan kebersihan kota, penataan ruang terbuka publik, taman, dan ruang terbuka hijau dan transformasi karakter budaya dan reformasi birokrasi.
“Harapannya tentu adik-adik dari BEM Se-Bogor ini akan menjadi ujung tombak pembangunan 5, 10 dan 15 tahun yang akan datang. Mahasiswa harus mulai mengetahui berbagai persoalan yang terjadi di Kota Bogor saat ini. Dengan kritik yang positif dan membangun itu akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk nantinya berbuat sesuatu yang dapat membangun Kota Bogor lebih baik,” harapnya.
Hadir dalam acara itu perwakilan dari dinas-dinas strategis Pemerintah Kota Bogor yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pengawasan Pembangunan dan Dinas Kesehatan. Turut hadir pula Rektor Universitas Nusa Bangsa, Yunus Arifin sebagai pembicara sekaligus membuka secara resmi acara. [] Admin