Kreativitas Relawan Bogor Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur: Salurkan Bantuan Serasa Belanja Di Toko Pakaian
BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Akibat musibah gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih terus dilakukan pemulihannya baik oleh pemerintah maupun sejumlah organisasi/lembaga non pemerintah yang terjun langsung ke lokasi bencana alam tersebut.
Para relawan perseorangan maupun kelompok yang datang langsung ke lokasi bencana, terus memberikan bantuan bagi para penyintas (korban) gempa dengan berbagai macam cara dan beragam jenis bantuan. Seperti yang dilakukan oleh Lembaga Relawan Peduli Bogor Barat dan Ketumbar WS.
“Kami bersama relawan Ketumbar WS yang dikoordinir oleh Ibu Britania Sari sudah berada di lokasi ini serta sudah mengadakan giat donasi sejak tanggal 21 November 2022 lalu,” ungkap Desi Suprihartini, koordinator Relawan Peduli Bogor Barat, saat dihubungi redaksi media ini, Jum’at (9/12/2022).
Wanita yang akrab dipanggil Bu Uun ini menjelaskan, donasi yang diberikan itu diantaranya beras, minyak goreng, pakaian layak pakai, peralatan dapur umum, bahan pangan segar yang dibeli dari pasar induk Cianjur, handuk, pakaian dalam, alas kaki, alas tidur, selimut, kain sarung, air minum, gas dan lainnya.
“Pada hari ini, kami mengadakan bazar pakaian gratis untuk penyintas gempa.
Kegiatan bazar gratis untuk penyintas gempa diadakan di Desa Barulega, RT 04 RW 2 Kampung Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Giat bazar ini, sambungnya, dilakukan 5 orang relawan dan dibantu oleh warga lokal yang dikoordinir oleh Neng Apri dan Bapak RT Piat. Donasi pakaian yang disalurkan adalah pakaian terbaik yang nyaman untuk dipakai sehingga dapat menghangatkan tubuh para penyintas.
“Sebelum diberikan, donasi pakaian yang masuk, telah kami pilih serta seleksi sangat ketat. Pakaian yang diterima kondisinya bersih, warna tidak pudar, kancing lengkap dan resleting berfungsi” papar wanita yang tinggal di Kecamatan Parungpanjang ini.
Di bazar tersebut, lanjut Bu Uun, pakaian ditata dan diklasifikasikan layaknya di dalam sebuah toko. Sehingga warga atau para penyintas gempa ini, dapat dengan mudah memilih ukuran dan sesuai dengan kebutuhan. Donasi juga diberikan secara adil pada semua warga
“Dengan ditata seperti ini, pakaian juga akan tetap rapi. Berbeda halnya dengan pakaian yang diberikan dalam sebuah tumpukan. Karena pakaian jadi kumal, kotor dan berpotensi menimbulkan masalah baru, yaitu sampah pakaian di lokasi bencana,” pungkas Uun. [] Fahry
