Bicara Tempe di Summer Course, Dihadiri Ratusan Peserta Berbagai Negara
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) IPB University menyelenggarakan Summer Course bertajuk “Tempe: Indonesian Cultural Heritage for The World”, 28/7-5/8. Summer course ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerjasama, dan Hubungan Alumni IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat, (28/7/2022).
Dalam rilis diterima Kamis (4/8/2022), Prof Dodik berharap IPB University dapat terus memfasilitasi kegiatan pertukaran sumber daya dan diseminasi hasil riset dalam rangka meningkatkan jejaring kerja sama dengan berbagai stakeholder dan meningkatkan dampak IPB University di tingkat nasional, regional, dan global. “Summer course yang mengusung topik mengenai tempe ini telah diinisiasi oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan sejak tahun 2017, “ ungkapnya.
Tempe sendiri adalah salah satu produk fermentasi berbahan dasar kedelai yang memiliki nilai budaya dan nilai ekonomis penting di Indonesia. Selain itu, tempe juga dikenal sebagai pangan bernutrisi tinggi. Melalui perjalanan yang panjang, tempe telah diterima dan ditetapkan oleh Indonesia sebagai warisan budaya nasional pada Oktober tahun 2017 dan saat ini sedang diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University yang menaungi jurusan Teknologi Pangan tertua di Indonesia secara aktif mendukung langkah diplomasi ini secara keilmuan.
Pada tahun 2022 ini, kegiatan ini berhasil menjaring sebanyak 151 orang peserta. Peserta ini berasal dari berbagai institusi di Indonesia dan luar negeri, baik dari kalangan mahasiswa, akademisi, maupun profesional. Berbagai pakar dari kalangan akademisi, industri, dan entrepreneur dari dalam dan luar negeri terdaftar sebagai narasumber diantaranya dari IPB University yaitu Prof Made Astawan, Prof Hanny Wijaya, Prof Lilis Nuraida, dan Prof Purwiyatno Hariyadi. Pembicara dari luar negeri antara lain Asst. Prof Betania Kartika Muflih dari International Islamic University Malaysia, Assc Prof Clemens K Peterbauer dari University of Natural Resources and Life Sciences Austria, Dr Pichayada Somboon dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang Thailand, Asst Prof Dr Pramuk Parakulsuksatid dari Kasetsart University, dan Rizky Aditya Rosandi, M.Biotek dari PT Indofood Fortuna Makmur.
“Para narasumber ini akan mengupas secara mendalam berbagai topik menarik mengenai tempe, seperti sejarah tempe di Indonesia, fermentasi dan produksi tempe, perubahan biokimia dan manfaat kesehatan dari tempe, pemanfaatan tempe di dunia industri, pengembangan usaha/bisnis tempe di luar negeri, regulasi perdagangan pangan fermentasi, serta pengenalan dan pengembangan produk fermentasi dari luar negeri, “ ungkap Ketua Departemen ITP, Dr Eko Hari Purnomo.
Tidak hanya kuliah, dalam kegiatan ini, sebutnya, peserta juga diajak untuk praktik membuat tempe dan menyiapkan masakan olahan tempe secara mandiri dari tempat masing-masing, mengikuti virtual field trip ke Tempeland, serta menyampaikan gagasan mereka guna menjawab isu-isu terkait pengembangan tempe di masa mendatang.
“Although this summer course must be held online due to the pandemic, I hope that all participants can make the most out of it,” ungkap Harum Fadhilatunnur, STP, MSc, Ketua Pelaksana. [] Hari