Pendidikan

Yayasan Visi Nusantara Maju Riset Tata Kelola Sekolah Dasar di 5 Propinsi

BOGOR-KITA.com – Yayasan Visi Nusantara Maju menandatangani Memorandum of Undestanding (MoU) dengan  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019). Penandatangan MoU tersebut dilakukan langsung oleh ketua Yayasan Visi Nusantara Maju Yusfitriadi, M.Pd. didampingi oleh peneliti pendidikan senior Yayasan yaitu Dr. Arsyad dan Wahyu Bagja Sulfemi, M.Pd.

Yusfitriadi menuturkan MoU tersebut merupakan program penelitian terkait kondisi Sekolah Dasar di seluruh Indonesia dalam berbagai sisi.

“Yayasan Visi Nusantara Maju kebagian untuk meneliti sisi tatakelola Sekolah Dasar di 5 propinsi, yaitu Maluku, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan, yakni bulan September sampai bulan November,” kata Yusfitriadi.

Baca juga  Yusfitriadi Nilai Buka-Bukaan APBD Kota Bogor Pencitraan

Yusfitriadi yang juga anggota tim fasilitasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kabupaten Bogor menambahkan  yang ingin dipotret dalam penelitian ini adalah kesesuaian lembaga pendidikan dasar dengan 8 standar pendidikan, yaitu : 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3. Standar Proses Pendidikan, 4. Standar Sarana dan Prasarana, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Pembiayaan Pendidikan, 7.Standar Penilaian Pendidikan dan 8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Harapannya, Kata pria yang akrab disapa Yus, dengan adanya potret obyektif kondisi sekolah dasar dengan 8 standarnya tersebut, akan mampu memberikan treatment dan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan baik  instansi pemerintah, lembaga sosial kemasyarakatan, maupun masyarakat dalam merespon kondisi – kondisi obyektifitas sekolah dasar tersebut.

Baca juga  CSR Melalui Tim TJSL Kabupaten Bogor Hingga Tahun 2020 Senilai Rp9 Miliar

“Terutama bagi pemerintah, karena ketepatan sasaran program, hanya akan bisa dilaksanakan ketika berbasis hasil penelitian. Terlebih pada sekolah dasar, yang merupakan pijakan utama penguatan karakter anak bangsa. Sehingga semua komponen bangsa ini harus memiliki perhatian yang serius terhadap lembaga pendidikan dasar tersebut,” pungkas direktur DEEP. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top