Laporan Utama

Warna-warni Ramadan di Kota Konya, Turki

Oleh: Hari Pebriantok
(Redaktur Pelaksana Bogor Kita)

BOGOR-KITA.com, TURKI – Tidak terasa kita telah menyelesaikan pekan pertama bulan Ramadan 1443 Hijriah. Tiga hal yang selalu mengiringi bulan Ramadan adalah puasa, tadarus Alquran dan salat tarawih. Dengan berbagai macam ibadah, muslim di seluruh belahan dunia pun berlomba-lomba untuk terus mendekatkan diri pada sang khaliq. Di samping, menggapai berkah dan pahala berlipat ganda.

Ramadan selalu memberi warna dan kenangan tersendiri bagi siapa pun. Di antaranya ibadah Ramadan di Turki. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Turki mempunyai kekhasan saat Ramadan. Lebih tepatnya di Konya, salah satu tujuan wisata para pelancong di Turki selain Istanbul dan Kapadokya.

Untuk diketahui, Kota Konya bertetangga dengan Ankara, Ibu Kota Turki. Perjalanan dari Ankara ke Konya bisa ditempuh kurang lebih 2 jam dengan menggunakan kereta cepat atau Yuksek Hizli Tren (YHT). Selain kereta api, anda bisa juga menggunakan bus antar kota untuk mencapai Konya dari Ankara.

Baca juga  IKEA Perpanjang Online Sale Sampai 7 Juli 2020

Berikut adalah warna-warni Ramadan yang saya temui ketika saya menempuh pendidikan sarjana di Selcuk University yang terletak di Kota Konya.

Mukabele atau tadarusan di Konya Turki/Foto: Hari Pebriantok

Mukabele di masjid Kapı Camii

Mukabele adalah kegiatan membaca atau menghafal Alquran yang dilakukan secara bergantian—para jemaah menyimak pembacaan Alquran dalam hati. Di masjid yang dibangun oleh salah satu keturunan Maulana Jalaluddin Rumi– Hasanoğlu Şeyh Hüseyin Çelebi pada tahun 1658 ini tradisi mukabele sudah berlangsung lebih dari 50 tahun. Kegiatan mukabele bisa kita ikuti selepas salat zuhur. Para hafiz secara bergantian menghafal Alquran di mimbar masjid sambil disimak oleh para jemaah. Posisi masjid Kapı Camii tidak jauh dari makam Maulana Jalaluddin Rumi. Letaknya yang strategis membuat masjid ini selalu penuh oleh jemaah.

Ziarah makam wali di Konya Turki/Foto: Hari Pebriantok

Ziarah Makam Wali

Baca juga  Pemerintah Batalkan Rencana Konversi Gas Elpiji 3 Kilogram Ke Kompor Listrik

Masyarakat Turki masih akrab dengan tradisi ziarah kubur para wali. Orang Turki tidak ada yang membidahkan ziarah kubur. Pada bulan Ramadan jumlah peziarah di makam para wali semakin meningkat. Di Konya, salah satu tujuan peziarah selain ke makam Maulana Jalaluddin Rumi adalah makam Sadruddin Konevi, seorang ulama tasawwuf abad 13 yang juga ‘gurunya’ Rumi. Letak kedua makam itu tidak berjauhan. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Tarawih di pelataran masjid Selimiye

Salah satu ibadah sunah pada bulan Ramadan adalah salat tarawih. Masyarakat Konya setiap malam berduyun-duyun memadati halaman masjid Selimiye—salah satu masjid peninggalan Kesultanan Osmani. Masjid Selimiye mulai dibangun pada zaman kekuasan Sultan Selim II (1558-1567). Letak masjid ini di komplek makam Maulana Jalaluddin Rumi. Salat tarawih di tempat ini berjumlah 20 rekaat, setiap dua rekaat salam- dan setelah salam para jemaah membaca salawat atau kalimat tasbih bersama-sama.

Kedai teh di Konya Turki/Foto: Hari Pebriantok

Minum teh di kedai-kedai

Baca juga  Libatkan WNA, Pemkab Bogor Gandeng Unpad Susun Raperda Kawin Kontrak

Kebiasaan orang Turki yaitu minum teh bersama. Setelah melaksanakan ibadah salat tarawih, masyarakat Konya biasa bercengkerama sambil menyesap çay– teh Turki di kedai-kedai yang bersebaran di sekitar masjid. Sebagaimana kita tahu setiap ibadah yang diperintahkan Allah adalah untuk meningkatkan hubungan vertikal dan horizontal secara seimbang. Hubungan vertikal antara makhluk dengan sang pencipta, hubungan horizontal yaitu hubungan sesama makhluk Allah SWT. Menurut saya minum teh sambil bercengkrama yang bermanfaat adalah salah satu cara menyeimbangkan hubungan vertikal dan horizontal masyarakat Konya dan Turki pada umumnya. Obrolan-obrolan di kedai teh ini mengalir hingga larut.

Ramazan Davulcusu

Ini istilah untuk orang yang membangunkan sahur. Biasanya setiap komplek akan ada satu atau dua orang Ramazan Davulcusu menggunakan gendang Turki. Sebelum sahur mereka akan berkeliling membangunkan orang orang.

Ramadan di Turki selalu memberi kenangan tersendiri. Seperti yang saya alami di Konya. Semoga warna—warni Ramadan di Konya Turki ini bermanfaat. Selamat menjalankan ibadah puasa. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top