Ibu ibu demo Hotel Puri Avia Cipayung, Puncak
BOGOR-KITA.com – Sejumlah ibu rumah tangga, warga Kampung Cipayung, RT 01 dan 02/RW 2, Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, menggelar aksi demo di depan Kantor Hotel Puri Avia yang berada di Jalan Raya Cipayung-Puncak, Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Minggu (7/12).
Dalam aksinya para ibu rumah tangga itu membawa spanduk bernada penolakan terhadap bangunan baru Hotel Puri Avia. Alasannya, karena proyek yang baru dibangun satu bulan lalu itu, membuat pemukiman warga di sekitarnya mulai dilanda banjir bila hujan. Ibu –ibu itu juga mendesak manajemen hotel agar membuka akses jalan masuk yang tertutup akibat pembangunan hotel. “Kami kesal, karena selain membuat banjir, pembangunan hotel juga membuat warga harus memutar arah dan menempuh jarak yang lebih jauh karena jalan lama ditutup,” kata M. Muhsin, koordinator aksi yang juga Ketua Forum Warga Bersatu (FWB) Desa Cipayung Datar, kepada PAKAR di lokasi.
M. Muhsin menambahkan, pihaknya bukan sekali ini saja melakukan protes terhadap manajemen hotel itu. “Ini sudah yang kesekian kalinya setelah pemilik hotel tak juga merealisasikan janji yang pernah diucapkan terkait jalan warga di RT 4/RW 2 yang katanya dulu tidak ditutup, tetapi faktanya ditutup,” kata Muhsin.
Ditambahkan, warga dan manajemen hotel sudah dua kali bertemu, tetapi tidak ada solusi, malah mereka membangun lagi dan menyebabkan banjir.
Hal senada dikatakan, Ratna (38) seorang ibu rumah tangga yang turut berdemo. Ratna juga mengeluhkan pengaduan warga kepada kalangan wakil rakyat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, beberapa waktu lalu, yang ternyata tidak ada manfaatnya.
“Kepedulian Hotel Puri Avia terhadap lingkungan sama sekali tidak ada. Tapi wakil rakyat dan Pemkab Bogor tampak tutup mata. Kami berharap, dinas terkait dan anggota DPRD Kabupaten Bogor jangan masuk angin. Jangan karena Anda Anda dibayar oleh pihak hotel lalu diam seribu bahasa. Kalau demikian halnya, lebih baik kembalikan saja suara rakyat yang memilih Anda Anda yang sekarang duduk di lembaga legislative itu,” kata Ratna dalam nada kesal.
Keluhan Ratna diperkuat pernyataan Kepala Desa Cipayung Datar, Cacuh Budiyawan saat dikonfirmasi PAKAR Minggu (7/12) yang mengkui bangunan baru Hotel Puri Avia itu belum memiliki izin resmi. Dari hasil keterangan dinas dan anggota dewan yang melakukan sidak, hotel yang baru dibangun itu belum berizin. Masalah ini sendiri sudah ditangani oleh Pemkab Bogor.
Ratna menegaskan, manajemen hotel berani terus membangun dan mengabaikan kenyamanan warga, karena DPRD dan dinas yang melakukan sidak diduga kuat sudah masuk angin alias dibayar.
Terkait demo warga, Cacuh mengatakan, Pemerintah Desa sudah berupaya memfasilitasi kedua belah pihak untuk musyarawah. Namun belum ada jalan keluar. “Kita tak tahu apa yang jadi alasan pengusaha menutup akses jalan tersebut, yang jelas kami akan desak terus karena itu kepentingan masyarakat juga,” tandasnya. [] Harian PAKAR/Admin