TSI Gelar Lomba Foto dan Video, Wujudkan Komitmen Konservasi
BOGOR-KITA.com, CISARUA – International Animal Foto and Video Competition (IAFVC) tahun 2025 kembali digelar. Lomba foto dan video terbesar di Indonesia Kali ini berlokasi di Taman Safari Bogor.
Vice Presiden Marketing Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain menjelaskan, IAFVC hari ini bagian dari roadshow yang sebelumnya dilaksanakan di Solo Safari
“Ini adalah IAFVC ke 34 sejak awal tahun 1991 di mulai,” ujar Alexander kepada wartawan, Sabtu (19/7/2025)
Kompetisi ini selain menjadi ajang para fotografer untuk menghasilkan jepretan terbaik, tapi juga menjadi satu momentum, baik untuk mengedukasi masyarakat mengenai kecintaan kita terhadap satwa liar dan juga konservasi yang memang senantiasa selalu diadakan oleh TSI melalui lensa foto dan video.
“Karena kita mengetahui begitu banyak jutaan konten-konten mengenai satwa melalui foto dan video, dan melalui ajang ini juga, kita akan kanalisasi sehingga menjadikannya satu pendidikan yang baik untuk orang-orang yang ingin berkontribusi terhadap konservasi satwa liar,” ungkapnya
IAFVC kali dibagi ada empat katagori, salah satunya katagori foto dan video media sosial. Katagori ini terbuka untuk umum, baik mereka yang ingin mengabadikan dan mencafture momen-momen penting satwa di TSI maupun tempat lain.
“Untuk lokasinya itu bebas, jadi ada kategori khusus untuk foto-foto yang bisa di kategorikan foto internasional maupun di nasional, ada juga kategori lain yang memang khusus di TSI,” bebernya
Untuk peserta IAFVC ke 34 ini ada beberapa peserta dari negara -negara lain, baik dari Asia, Erofa maupun juga negara lainnya.
“Jadi tahun lalu kita bisa mencapai 8 ribu lebih peserta dan tahun ini rencananya lebih dari 10 ribu peserta,” terangnya
Yang menarik dari IAFVC di Taman Safari Indonesia saat ini banyak pengunjung dari berbagai negara yang secara tidak sengaja ikut mengabadikan foto dan video
“Dan ketika mengetahui adanya kompetisi ini mereka submit. Selain itu, fotografer antusias datang dari berbagai negara khusus ke TSI untuk mengikuti event internasional animal foto and video competition,” imbuhnya
Ia menyebut, bagi Taman Safari Indonesia kegiatan ini sebenarnya tidak memberikan keuntungan secara khusus, tapi ini merupakan bagian dari komitmen kami di bidang konservasi bahwa ini tidak selalu harus diadakan secara spesifik yang melibatkan para researcher dan juga peneliti atau orang-orang yang memang aktif di bidang konservasi, ini adalah upaya untuk membumikan konservasi melalui lensa dan juga layar dari kamera handphone,”Jadi ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami,” pungkasnya
Sekedar diketahui, sudah lebih dari 10 ribu satwa yang ada, dan juga lebih dari 400 spesies di seluruh TSI grup, baik satwa aquatik maupun satwa darat.
“Jadi ini satwa kita memang sangat beragam dan terus tumbuh karena sebagai lembaga konservasi kami mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional maupun partner kami di Indonesia yaitu Kementerian dan BKSDA,” tandasnya. [] Danu