BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi daerah dan korban bencana alam di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (5/1/2020) pagi ini.
Diperoleh informasi rombongan Presiden Jokowi akan menumpang 3 Helikopter Super Puma TNI AU Atang Sandjaja.
Ikut dalam rombongan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Panglima TNI, Kepala BNPB, dan Bupati Bogor.
Kabupaten Bogor merupakan daerah terparah dari bencana alam yang terjadi 1 Januari 2020. Jumlah korban meninggal tercatat juga terbanyak.
Polsek Cigudeg mendata ratusan rumah rusak di Kecamatan Sukajaya, akibat terdampak bencana alam banjir bandang dan longsor.
Sampai Sabtu (4/1/2020), jumlah korban belum terdata sepenuhnya karena masih ada enam desa yang terisolir. Kepolisian baru mendata enam desa lainnya yang sudah bisa diakses.
Menurut Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena ketika dihubungi wartawan, Sabtu (4/1/2020). dari hasil pendataan tim, 234 rumah mengalami rusak ringan, 72 rumah mengalami rusak sedang dan 460 rumah lainnya mengalami rusak berat.
Rinciannya, di Desa Urug 98 rumah rusak ringan dan 98 rumah rusak berat. Di Desa Harakat Jaya (Kampung Sinar Harapan) 19 rumah rusak berat. Di Desa Kiara Pandak, 255 rumah rusak berat. Di Desa Sukamulih 86 rumah rusak ringan, 72 rumah rusak sedang,19 rumah rusak berat. Di Desa Jaya Raharja 32 rumah rusak berat, dan di Desa Cisarua ada 50 rumah rusak ringan serta 37 rumah rusak berat. ,” kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena ketika dihubungi wartawan, Sabtu (4/1/2020).
Selain mendata rumah yang mengalami kerusakan, Polsek Cigudeg, juga mendata warga yang menjadi korban luka, meninggal dunia ataupun hilang.
Dikatakan, tiga orang korban asal Kampung Sinar Harapan Desa Harkat Jaya atas nama Amri (65), Maesaroh (25) dan Cici (10) masih belum dapat ditemukan dan 6 orang meninggal dunia, 8 orang di rujuk ke rumah sakit dan puskesmas, 16 orang luka ringan serta 3 orang belum ditemukan.
“Tim evakuasi terus berupaya melakukan pencarian hingga hari ini,” sambungnya.
Ita menjelaskan sebanyak 4.146 warga masih berada di tempat pengungsian yang aman pada beberapa lokasi di kantor desa, SD, musala, masjid, pesantren, dan rumah-rumah warga..
“Di Desa Cisarua ada 97 warga mengungsi, Desa Cileuksa 824 warga mengungsi, Desa Kiarasari 365 warga mengungsi, Desa Kiarapandak 600 warga mengungsi, Desa Harakat Jaya 1.308 warga mengungsi, Desa Urug 298 warga mengungsi, Desa Pasir Madang 450 warga menungsi, Desa Jayarahara 136 warga mengungsi, Desa Sukamulih 50 warga mengungsi, dan Desa Sipayung ada 18 warga mengungsi. Total ada 4.146 pengungsi di wilayah kami,” jelas Ita. [] Hari