BOGOR-KITA.com, BOGOR – IPB University mengambil peran membantu Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor dalam hal penanganan covid-19.
“Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan Bupati Bogor Ade Yasin dan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam menyikap persoalan covid-19 ini,” kata Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria dalam diskusi online bertajuk “Desain Operasional Percepatan Penanganan Covid-19 yang Transparan dan Akuntabel,” Selasa (12/5/2020).
Selain Prof Arif Satria, diskusi online menampilkan pembicara Bupati Bogor yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Ade Yasin, Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju Yusfitriadi, anggota DPR RI Mulyadi.
Diskusi diikuti para aktifis dan kelompok muda.
BOGOR-KITA.com memperoleh transkrip rekaman diskusi dari Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju Yusfitriadi.
Prof Arif Satria menyebut salah satu bentuk kerja sama antara IPB University dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Yakni, terkait uji sampel covid-19 dari Kabupaten Bogor di laboratorium IPB University.
Dikatakan, Laboratorium IPB telah melakukan uji sampel covid-19 dari Kabupaten Bogor, jumlahnya terhitung sejak 30 April 2020 sampai 12 Mei 2020 sebanyak 826 sampel.
“Kita juga bantu pemberian VTM sebanyak 8.580 VTM, 5.757. Swab dan 562 APD ke beberapa Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Bogor,” kata Prof Arif.
Dalam kesempatan ini Prof Arif mengatakan perlunya melindungi petani. Tugas kita sekarang, kata Prof Arif, adalah bagaimana melindungi petani dalam waktu dekat. Sebab, dampak covid-19 terhadap petani sangat serius. Dalam hal ini perlu dirumuskan kebijakan logistik pangan seperti apa.
“Langkah-langkah harus kita tentukan. Ini adalah momentum kemandirian pangan, karena sekarang ada wacana deglobalisasi, di mana negara-negara sedang menahan produk pangannya. Jadi, jika kita tidak meningkatkan orientasi produksi terhadap kebutuhan pangan maka akan berdampak,” kata Prof Arif Satria. [] Hari