BOGOR-KITA.com – Pasca kunjungan ke Kelurahan Sukadamai, Tanah Sareal, Senin (10/10/2016) kemarin, Wali Kota Bogor Bima Arya berikan empat catatan hasil kunjungan yang harus ditindaklanjuti. Keempat catatan itu diberikan langsung kepada Kepala Dinas terkait saat memimpin Briefing Staf di Ruang Paseban Sri Bima, Selasa (11/10/16).
Keempat catatan itu merupakan masukan dan keluhan warga Sukadamai yang disampaikan langsung kepada Bima saat melakukan kunjungan. Selain masalah pertanian dan irigasi, masukan dan keluhan warga itu adalah soal kemacetan, kegiatan fisik atau infrastruktur yang tumpang tindih, dan di bidang kesehatan.
“Oleh karena itu, saya minta kepada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) agar ada pandangannya mengenai kemacetan ini. Di antaranya yaitu sistem rayonisasi sekolah yang harus dikoordinasikan betul dengan pihak sekolahnya. Bagaimana sistem antar jemput sekolah, jam masuk sekolahnya,” ungkap Bima.
Karena, khusus di wilayah Kelurahan Sukadamai itu terdapat sejumlah sekolah yang sedikit banyaknya menyebabkan kemacetan di wilayah ini. “Begitu pun di wilayah lainnya seperti Sekolah Regina Pacis, banyak orangtua siswanya yang sulit diatur soal sistem antar jemput ini. Akhirnya banyak kendaraan yang parkir di badan jalan dan membuat kemacetan,” paparnya.
Sementara itu mengenai tumpang tindihnya kegiatan fisik yang juga dikeluhkan warga Kelurahan Sukadamai, Bima menyatakan bahwa di luar adanya faktor-faktor lain tetapi agar masukan dari warga itu menjadi perhatian semua pihak terutama dari aparat wilayah.
“Akhirnya program atau kegiatan itu tidak nyambung dengan skala prioritas yang akhirnya malah menjadi mubazir. Ini seperti jalan lingkungan yang baru saja dibangun, tapi justru malah dikerjakan lagi. Sementara yang semestinya dikerjakan justru malah jadi terbaikan. Perhatian dan pengawasan inilah yang lemah hingga akhirnya terjadi,” kata Bima.
Sedangkan di bidang kesehatan, Bima meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar bisa memfasilitasi dengan mendatangkan pembicara untuk memberikan materi-materi kepada warga sesuai keinginan mereka untuk mendapatkan pengetahuan seputar permasalahan kesehatan seperti pemahaman soal kanker serviks dan sebagainya.
“Kepada Kepala Dinas Pertanian (Distan), saya minta soal ini (pengairan) juga agar bisa menjadi perhatian ke depannya. Untuk di anggaran tahun 2017 nanti bisa diajukan penambahan anggaran untuk normalisasi irigasi atau pengairan, apalagi lahan pertanian yang kini tersisa juga semakin berkurang,” pungkasnya.[] Admin