BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Ustad H. Yusuf Mansur yang tampil memberikan tausiyah dalam acara tasyakuran dan halal bihalal 1441 H peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke 538 Rabu (3/6/2020), memuji pidato Bupati Bogor Ade Yasin bertajuk Solidaritas Sosial untuk Kebangkitan Kabupaten Bogor. Yusuf Mansur memuji pernyataan Ade Yasin terutama soal perlunya mengubah mindset untuk membangkitkan kembali Kabupaten Bogor yang terpapar corona. Yusuf Mansur juga memuji sektor UMKM dan pertanian yang dikatakan Ade Yasin merupakan dua sektor yang bisa relatif cepat dibangkitkan kembali. Seperti apa pidato Ade Yasin. Berikut selengkapnya. (Redaksi)
Hari ini, tanggal 3 juni 2020, kita peringati sebagai hari ulang tahun kabupaten bogor ke-538 yang kita padukan dengan halal bihalal 1441 h.
Hari ini seharusnya istimewa bagi kita, karena pada hari ini kita kembali melewati satu tahun perjalanan waktu.
Pada peringatan hari ulang tahun seperti ini, seharusnya kita membuat daftar apa-apa saja yang sudah kita raih, dan mengevaluasi apa apa saja yang menjadi kekurangan, untuk kita jadikan agenda kerja guna meningkatkan kinerja dan prestasi yang lebih baik lagi di tahun depan.
Hari ini seharusnya kita juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada warga berprestasi. Namun, situasi berkata lain.
Pandemi corona yang sudah berlangsung kurang lebih tiga bulan, membuat peringatan HJB ke-538 ini saja harus dilakukan dengan berjarak tanpa tatap muka.
Walau demikian kita tetap bersyukur, karena walau berjarak, melalui teknologi live streaming, melalui siaran langsung radio tegar beriman dan melalui akun youtube pemkab bogor, kita bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lain, seolah-olah kita sedang berada di sebuah tempat yang sama.
Hari Ulang Tahun Bogor adalah milik seluruh warga kabupaten bogor yang berjumlah 5,9 juta orang tanpa kecuali, termasuk milik saudara-saudara kita yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit karena terinfeksi virus corona. Karena itu pula pada hari ini, saya mengundang semua pihak untuk besama-sama memperingati hari ulang tahun sekaligus halal bihalal.
Tidak ada yang terlupakan, semua diundang, mulai dari Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Danrem 061/Surya Kencana, Kapolres Bogor. Kodim 0621, Kajari Cibinong Bogor, Danlanud Atang Sendjaja, Kepala Pengadilan Negeri Cibinong, Ketua Mui Kabupaten Bogor, seluruh perangkat daerah Kabupaten Bogor, Direktur BUMD Kabupaten Bogor, para Rektor Perguruan Tinggi se-Kabupaten Bogor, Muspika Kecamatan se-Kabupaten Bogor, Ormas Islam se-Kabupaten Bogor, Ormas se-Kabupaten Bogor, Organisasi Kepemudaan, Pegiat Sosial, Budaya dan Komunitas di Kabupaten Bogor, Organisasi Wanita se-Kabupaten Bogor, lSM se-Kabupaten Bogor, Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Bogor, masing-masing dengan jajaranya, dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor.
Saya berterima kasih atas keikutsertaan seluruh elemen masyakat Kabupaten Bogor dalam peringatan hari ulang tahun kabupaten bogor dan halal bihalal ini.
Keikutsertaan seluruh masyarakat dalam peringatan hari ulang tahun ini merupakan bukti kebersatuan kita.
Acara hari ini, sekaligus pembuktian bahwa walau berjarak, kita tetap bersatu, kita tetap bersaudara, kita tetap bisa menjalin silaturahim satu dengan yang lain walaupun secara virtual.
Melalui pertemuan hari ini, kita buktikan, bahwa tidak ada perlakuan yang berbeda dari satu orang dengan orang yang lainnya. Sebaliknya, pertautan batin di antara kita semakin terikat kuat oleh rasa rindu.
Tema peringatan ulang tahun Bogor dan halal bihalal kali ini adalah Solidaritas Sosial untuk Kebangkitan Kabupaten Bogor. Mengapa saya memilih tema solidaritas sosial.
Pertama, karena saya sangat percaya bahwa masyarakat haruslah menjadi subjek atau tiang utama atau pelaku utama pembangunan. Saya sangat percaya bahwa pemimpin yang menjadikan rakyat sebagai sekadar objek, sebagai alat produksi nicscaya akan gagal. Dari segi angka-angka mungkin bisa melambung, tetapi angka-angka yang dicapai cenderung bersifat rapuh atau semu. Keyakinan saya pada keberadaan rakyat sebagai subjek pembangunan, tercermin dari realisasi APBD Kabupaten Bogor tahun 2019, di mana tiga sektor yang memperoleh alokasi terbesar APBD tertuju pada infrastruktur. Dua terkait infrastruktur sumber daya manusia yakni sektor pendidikan dan kesehatan, satu lainnya infrastruktur pembangunan seperti jalan dan sejenisnya.
Kedua, rakyat sebagai pilar pembangunan, merupakan amanat pendiri Kabupaten Bogor. Amanat itu secara tegas dipatrikan dalam logo Tegar Beriman bertuliskan Prayoga – Tohaga – Sayaga, Kuta – Udaya- Wangsa. Pada intinya, kata-kata itu mengandung makna bahwa pendirian dan perjuangan masyarakat kabupaten bogor hendaknya selalu mengutamakan kekokohan, kuat pada pendirian dan perjuangannya serta selalu siap siaga menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai cita-cita, mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Ketiga, dalam situasi sangat sulit di tengah pandemi corona yang belum diketahui kapan akan berakhir seperti sekarang ini, masyarakat, dalam hal ini solidaritas sosial adalah kata kunci. Ini sudah terbukti saat Indonesia terguncang oleh krisis moneter tahun 1998, di mana masyarakat kecil seperti UMKM tampil sebagai penyelamat. Ibu-ibu juga tampil sebagai penyelamat dengan dengan menjual perhiasan yang dibeli sedikit demi sedikit sebelum krisis untuk dijadikan modal.
Solidaritas Sosial untuk Kebangkitan Kabupaten Bogor. Saya mengatakan demikian karena saya percaya, bahwa dengan solidaritas sosial kita bisa bangkit kembali.
Saya akui, memang tidak semudah membalik telapak tangan, mengingat di tengah-tengah kita ada corona yang terus mengancam.
Tetapi tidak berarti tidak bisa. Dan kita wajib bersikap optimis, sebab jika tidak, kita akan terpuruk lebih dalam lagi.
Kata kuncinya satu. Yakni, kita harus mengubah mindset. Mengubah cara berpikir yang lama menjadi cara berpikir yang baru, yang sesuai dengan tuntutan keadaan yang mengharuskan kita menjaga jarak antara satu orang dengan orang yang lain.
Mengubah mindset dalam hal ini tidak hanya mengubah mindset dalam berprilaku sehari-hari sesuai protokol kesehatan, tetapi juga mindset dalam melakukan aktivitas ekonomi.
Mengubah minsdset dalam hal berprilaku sehari hari sudah ada panduannya. Panduan itu kita laksanakan sampai menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup. Sementara mengubah mindset dalam melakukan aktivitas ekonomi, memang belum ada panduannya. Oleh sebab itu kita harus berinovasi.
Saya melihat dua sektor yang bisa relatif cepat kita bangkitkan kembali dengan tetap mengacu pada dua hal, yakni aman dari corona dan visibel secara ekonomi. Keduanya sektor itu adalah UMKM dan sektor pertanian.
Hanya saja kedua sektor tidak bisa dibiarkan hidup dan bangkit sendiri sendiri. Harus ada campur tangan pemerintah. Campur tangan dalam hal ini bukan untuk mengitervensi, melainkan dalam rangka memberikan stimulus atau sebagai pembinaan atau sebagai sebagai penjamin.
Sektor UMKM bisa dengan memanfaatkan teknologi internet sehingga transaksi berlangsung secara daring. Pemerintah dalam hal ini memberikan atau menyiapkan sarana market place-nya, sekaligus membimbing pelaku UMKM mempersiapkan komoditinya agar menarik dipasarkan di market place. Pemerintah juga bisa bertindak mempromosikan seluruh produk yang dipasarkan di market place sampai mereka mandiri.
Sementara sektor pertanian, memiliki potensi besar untuk dibangkitkan kembali. Karena tidak semua desa terpapar corona. Selain itu Kabupaten Bogor terbukti andal dalam bercocok tanam. Begitu banyak produk pertanian Kabupaten Bogor yang diserap pasar luar Bogor, mulai dari padi, buah-buahan, umbi-umbian, tanaman rempah, sayur-sayuran, dan lain sebagainya.
Dalam situasi seperti ini, lagi-lagi petani tidak mungkin dibiarkan bangkit sendiri. Harus ada campur tangan pemerintah. Bagaimana skemanya? Ini sedang dirumuskan. Mudah-mudahan dengan membangun solidaritas sosial, dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan, Kabupaten Bogor bisa bangkit kembali.
Tahun 2019 yang merupakan tahun pertama dalam periode RPJMD tahun 2018-2023, Kabupaten Bogor mampu meraih sejumlah kemajuan. Angka indeks pembangunan manusia atau IPM meningkat dari 69,69 poin menjadi 70,41 poin.
Pendapat asli daerah (PAD) tahun 2019 mencapai 38,84% APBD, atau lebih tinggi dibanding PAD tahun 2018. Persentase penduduk miskin turun menjadi 6,66% dari tahun sebelumnya sebesar 7,14%. Pencapaian indikator kinerja perangkat daerah Kabupaten Bogor tahun 2019 didukung dengan jumlah program sebanyak 754 program dan jumlah kegiatan sebanyak 7.879 kegiatan
Bagaimana tahun 2020? Ini tantangan berat. Mari berinovasi dan menggalang solidaritas sosial untuk membangkitkan kembali Kabupaten Bogor.
Wallahulmuwafiq ila aqwamith thoriq
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bupati Bogor
Ttd.
Ade Yasin