Satpol PP dan Yayasan Rumah Kedua Luncurkan Program My Buddy Anti-Bullying di Bogor
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Satpol PP Kota Bogor bersama Yayasan Rumah Kedua menggelar kick off program My Buddy Anti-Bullying di Aula SMP Negeri 8 Kota Bogor, Selasa (9/9/2025).
Program ini menjadi langkah nyata implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Ketertiban Umum dan Perda Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pencegahan Kekerasan di Dunia Pendidikan.
Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, di hadapan para kepala sekolah SMA dan SMP se-Kota Bogor serta disaksikan para pelajar SMP Negeri 8.
Jenal mengungkapkan bahwa kasus bullying di Kota Bogor masih cukup tinggi, meski berbagai upaya pencegahan telah dilakukan. Berdasarkan data, tercatat ada 97 kasus bullying yang melibatkan kekerasan verbal maupun bentuk lainnya.
“Kami terus ikhtiar bersama berbagai stakeholder. Hari ini Satpol PP Kota Bogor bekerjasama dengan Yayasan Rumah Kedua dan sejumlah donatur meluncurkan program Satpol PP Sahabat Pelajar, My Buddy Stop Bullying. Harapannya, sekolah-sekolah lain bisa mengadopsi program positif ini,” ujar Jenal.
Ia menegaskan, bullying tidak hanya berbentuk fisik, melainkan juga verbal yang seringkali tidak disadari oleh para siswa.
“Kebanyakan siswa tidak menyadari bahwa bahasa verbal yang tidak baik bisa menjadi aksi bullying. Padahal dampaknya strategis bagi teman. Karena itu, saya ajak siswa untuk saling menghargai, mencintai, dan tidak membully,” jelasnya.
Jenal menambahkan, kegiatan anti-bullying harus masif dan melibatkan lintas dinas sesuai tupoksinya.
“Bullying merusak mental generasi muda dan menghambat proses belajar. Ini menjadi PR kita bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Kedua, Sari Puspa Dewi, menyebut pihaknya membentuk tim My Buddy untuk mendampingi sekolah dalam penanganan kasus bullying. Jika diperlukan penanganan khusus, pihaknya akan bekerjasama dengan DP3A Kota Bogor.
“Data dari Dinkes dan DP3A menunjukkan kasus bullying masih cukup banyak. Kami bergerak pada aspek preventif agar kasus tidak berulang. Bullying berdampak pada rendah diri dan masalah psikologis lainnya,” kata Sari.
Salah satu siswi SMPN 8, Zahra, mengaku merasakan manfaat langsung dari program ini. Ia mengaku jadi belajar empati dan peduli.
“Kalau lihat teman dibully, hati ingin menolong tapi kadang takut. Dengan program ini saya jadi lebih berani,” ungkapnya. [] Ricky