Kab. Bogor

Rektor IPB: Indonesia Agriculture Incorporated untuk Sinergikan Seluruh Komponen Pertanian

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Pemerintah tidak perlu lagi mendikotomikan kelompok petani. Seharusnya seluruh tingkat kelompok harus berada dalam satu kesatuan yang disebut Indonesia Agriculture Incorporated. Istilah tersebut merupakan sebuah langkah sinergi bagi seluruh komponen dengan pemberian akses pada kelompok kecil agar dapat turut berpartisipasi dalam transformasi pertanian Indonesia. Harapannya, kemiskinan dapat teratasi dan pertumbuhan ekonomi akan lebih merata.

Hal ini dikemukakan Rektor IPB Universitty Prof Arif Satria dalam webinar yang diselenggarakan Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) bertajuk “Outlook Pertanian 2021” dan Pembukaan Musyawarah Nasional III Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, Rabu (23/12/2020).

Menteri Pertanian RI, Dr Syahrul Yasin Limpo menyebutkan webinar tersebut sebagai konsolidasi emosional dan dalam rangka membangun konsepsi-konsepsi yang strategis secara bersama.

Baca juga  Ormas Benteng Pajajaran Dukung Juanda jadi Pj Bupati Bogor

“Nantinya, hasil pertemuan akan dibumikan secara bertahap dan berkala,” kata Syahrul Yasin Limpo seraya menyatakan harapannya agar semjnar tersebut dapat merefleksikan rencana pembangunan pertanian nasional dalam jangka panjang, baik on-farm, off-farm hingga pascapanen agar seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah harus turut serta dalam mewujudkan pertanian yang makin mandiri.

Prof Dr Arif Satria, Rektor IPB University sekaligus Ketua Dewan Pakar PISPI mengatakan, sektor pertanian terus tumbuh positif, bahkan selama pandemi, jika dibandingkan sektor lainnya. Momentum tersebut amat penting untuk menunjukkan bahwa sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi nasional dapat menjadi penyelamat ekonomi bangsa.

Momentum ini juga harus dimanfaatkan untuk menunjukkan perwujudan kedaulatan pangan.

Baca juga  Mahasiswa KKN-T IPB Bantu Petani di Desa Sukaharja Jualan Online

Dikatakan, langkah-langkah dalam mendorong pertanian presisi atau smart farming merupakan konsekuensi dari industri 4.0 berbasis teknologi Artificial Intelligence dan block chain.

Seluruh pihak mestinya sadar bahwa semua negara di dunia gencar mendorong percepatan smart farming tersebut. Tugas seluruh masyarakat Indonesia saat ini yaitu mendorong pertanian presisi dengan smart farming dapat diimplementasikan karena tak semua kelompok pertanian telah menerapkan pertanian 4.0.

“Namun demikian, pertanian 1.0  dan 2.0 harus kita support, harus kita gendong, harus kita bantú  untuk percepatan adaptasi pemanfaatan teknologi 4.0 dalam rangka meningkatkan efisiensi, dalam rangka meningkatkan kualitas. Hingga pada akhirnya meningkatkan daya saing produk-produk pertanian Indonesia,” tuturnya dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (24/12/2020).

Baca juga  Eskalator Belum Dianggarkan, Skybridge Bojonggede Belum Bisa Digunakan Tahun Ini

Upaya untuk mendorong pertanian berkelanjutan juga amat penting dalam mewujudkan komitmen global bagi pertanian yang lebih ramah lingkungan, di mana pertanian dapat benar-benar bersifat bersahabat dalam era perubahan iklim, sehingga nantinya pertanian Indonesia akan semakin maju.

Ia menyebutkan bahwa PISPI juga memiliki peran penting dalam proses percepatan transformasi pertanian 4.0. Yakni dengan memanfatkan jaringan dan modal sosial yang luar biasa dengan sebaik-baiknya untuk membantu pemerintah dan petani dalam rangka pertanian inklusif, presisi dan berkelanjutan. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top