Rektor IPB: Growth Mindset, Solusi Revolusi Mental
BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Growth mindset sebagai salah satu solusi gerakan revolusi mental Bangsa Indonesia
Rektor IPB University sekaligus Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Prof Dr Arif Satria mengemukakan hal ini saat menjadi narasumber dalam Webinar Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental tahun 2020 yang digelar atas kerja sama Universitas Negeri Padang dan FRI, Jumat (12/12/2020).
Dalam kesempatan ini, Prof Arif mengutip orasi Ir Soekarno yakni revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras dan memiliki semangat gotong royong. Di era yang penuh dengan ketidakpastian, manusia memerlukan kemampuan-kemampuan baru yang dapat mendukungnya untuk bertahan hidup. Mindset, perilaku dan cara kerja baru diperlukan dalam menghadapi masa depan. Ia mengatakan bahwa mindset baru tersebut dapat merombak bangsa Indonesia ke depannya.
Bangsa Indonesia ini perlu dukungan orang-orang yang memiiki growth mindset. Yakni mindset yang selalu tumbuh dan berkembang karena lingkungan selalu berubah. Sebaliknya, bila bangsa Indonesia memiliki fixed mindset, maka negara ini takkan mengalami kemajuan apapun. Fixed mindset tersebut hanya berfokus pada masa lalu dimana kegagalan adalah batas dari kemampuan.
“Tapi kalau orang memiliki growth mindset, ia akan mengatakan bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk tumbuh dan setiap tantangan itu akan membuat kita untuk tumbuh,” katanya dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Senin (14/12/2020).
Revolusi mental tersebut dapat dimulai dari membangun dan memperkuat growth midset. Ia mencontohkan kreativitas Jack Ma, CEO Alibaba yang dapat sukses berkarir walaupun tidak memiliki modal. Kini, kesuksesaan tak lagi tergantung hanya pada kualitas kampus namun kreativitas tinggi yang menjadi penentunya. Keturunan juga bukan lagi faktor yang penting, kini orang-orang biasa dapat tumbuh menjadi orang hebat.
Mindset berpengaruh besar pada prestasi akademik, 27 persen kesuksesan pelajar di Amerika Utara berasal dari mindset yang baik. Mindset seperti motivasi dan kepercayaan diri memiliki dampak yang lebih besar daripada faktor lainnya. Mengasah kemampuan juga amat penting. Faktor kesuksesan dalam bekerja bergantung pada faktor softskill hingga 85 persen dibanding technical skill. Faktor-faktor yang berkaitan pada kejujuran, kedisipilinan dan good interpersonal skill adalah faktor-faktor di luar dugaan yang harus diperhatikan.
Skill tersebut juga diperlukan dalam menghadapi empat skenario pendidikan di masa depan. Contohnya skenario future skill university yang berfokus pada pembangunan skill lulusan, networked university, lifelong higher learning scenario dan my-university.
Growth mindset dan karakter yang kuat menjadikan pembelajar yang lincah dan tangguh. Pembelajar yang lincah akan mudah menghadapi berbagai distrupsi serta paham dan yakin dapat melakukan perubahan yang dimulai dari diri sendiri. Dibandingkan dengan tipe pembelajar yang kurang lincah, kurva kesuksesan akan terus menanjak akibat memiliki tekad, kepercayaan diri, dan prestasi yang tinggi.
Menghasilkan lulusan yang lincah dan tangguh juga menjadi salah satu goals pendidikan IPB 4.0. Target tersebut dapat diraih dengan mengintegrasikan kegiatan akademik dan kemahasiswaan dan menerapkan tándem development.
Ia menyebutkan bahwa cara terbaik untuk memprediksikan masa depan adalah dengan cara terus berkarya setiap harinya. Menjadi trendsetter dan pemimpin perubahan akan membawa pada bangsa yang besar bila orientasinya terhadap growth mindset dan intergritas kuat. [] Admin